Liputan6.com, Jakarta - Viktor Axelsen sukses mempertahankan gelar juara tunggal putra di Indonesia Open 2022. Unggulan pertama asal Denmark itu mengalahkan Zhao Jun Peng pada pertandingan final di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (19/6).
Viktor Axelsen mengalahkan Zhao dengan relatif mudah. Dia menang dua gim langsung 21-9 dan 21-10 dalam waktu 38 menit atas wakil China tersebut.
Tahun lalu, Axelsen juga menjadi juara di Indonesia Open setelah menundukkan Loh Kean Yew dari Singapura pada laga final dengan skor 21-13, 9-21, dan 21-13. Namun, saat itu turnamen BWF level super 1000 tersebut digelar di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali.
Advertisement
Karena itu, pebulu tangkis berusia 28 tahun tersebut merasa kemenangan kali ini berbeda dengan tahun lalu. "Pertama-tama, kemenangan ini sangat berarti bagi saya, terlebih lagi bermain di venue legendasi Istora," kata Axelsen kepada awak media usai pertandingan.
"Ini merupakan mimpi saya, memenangi turnamen di sini," imbuhnya.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jalannya pertandingan
Viktor Axelsen langsung mendominasi pertandingan sejak awal. Bahkan, dia unggul jauh 11-2 atas Zhao Jun Peng pada interval pertama.
Situasi tidak berbeda juga terjadi di gim kedua. Meski Zhao mencoba memberikan perlawanan lebih, Axelsen tetap tidak terbendung.
"Saya hanya mencoba untuk bermain dengan pengalaman yang saya miliki, dan mengontrol pertandingan sebisa mungkin," ucap Axelsen. "Saya mencoba bermain secara cepat dan strategi itu berhasil."
"Saya sangat senang dengan penampilan hari ini. Terutama setelah menggunakan banyak energi di pertandingan melawan Lee Zi Jia," imbuhnya.
Â
Advertisement
Lawan terberat
Viktor Axelsen membawa pulang dua gelar juara selepas berlaga di Jakarta. Selain Indonesia Open, pekan lalu dia juga menjuarai Indonesia Masters. Di turnamen BWF level 500 itu, dia mengalahkan Chou Tien Chen dari Chinese Taipei dengan skor 21-10 dan 21-12.
Ditanya lawan terberat di dua turnamen tersebut, Axelsen menjawab: "Saya tidak bisa menyebutkan satu nama secara spesifik yang lebih hebat dari yang lain."
"Banyak pemain bagus yang bisa mengalahkan Anda jika tidak bermain bagus selama dua minggu ini. Pertandingan terakhir melawan Lee Zii Jia adalah pertandingan yang membuat saya harus berjuang sekuat tenaga."
"Kami bermain secara intens kemarin. Dia bisa saja memenangi pertandingan kemarin itu. Bisa dibilang keberuntungan berpihak kepada saya kemarin. Hari ini saya sangat senang bisa bermain bagus di final," ujar Axelsen menambahkan.
Setelah bermain selama dua pekan, Axelsen akan mencoba untuk recovery sebaik mungkin. "Saya memainkan banyak pertandignan yang menguras mental, tenaga, dan fisik selama dua minggu terakhir ini," tuturnya.
"Saat ini, saya hanya ingin bersama keluarga dan merayakan kemenangan ini. Setelah itu, baru saya akan ke Malaysia besok. Tujuan saya ingin bisa kembali bermain bagus di Kuala Lumpur," pungkas Axelsen.