Bayern Munchen Libas Victoria Plzen, Fans Kritik Polisi di Tragedi Kanjuruhan

Fans Bayern Munchen tampak membentangkan spanduk yang berisi dukungan untuk korban Tragedi Kanjuruhan sekaligus mengkritik polisi.

oleh Defri Saefullah diperbarui 05 Okt 2022, 12:59 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2022, 11:24 WIB
Bayern Munchen
Fans Bayern Munchen turut mengkritik polisi yang menangani tragedi Kanjuruhan saat pertandingan melawan Viktoria Plzen di fusball Arena, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB. (twitter/eurofoot)

Liputan6.com, Jakarta Bayern Munchen tampil dominan saat menghadapi klub asal Republik Ceko Viktoria Plzen di Liga Champions. Munchen tak tertahan untuk menang 5-0 atas Plzen pada matchday ketiga Liga Champions yang berlangsung di Allianz Arena.

Gol Munchen dicetak Leroy Sane (menit 7,50), Serge Gnabry (13), Sadio Mane (21) dan Eric Maxim Choupo-Moting (59). Bayern seperti bukan lawan bagi Plzen sehingga tak mampu membendung Leroy Sane cs.

Namun yang disorot justru spanduk yang ada di stadion Allianz malam atau dini hari WIB itu. Fans Munchen mengusung spanduk yang mengkritik polisi Indonesia setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan.

Seperti foto yang beredar di media sosial, fans Bayern Munchen membentangkan spanduk besar yang berisi kritikan keras kepada polisi. Seperti diketahui, polisi dinilai menjadi salah satu pihak paling bertanggung jawab karena sudah menyemprotkan gas air mata kepada penonton.

"Lebih dari 100 orang yang dibunuh polisi. Ingatlah orang yang sudah meninggal di Kanjuruhan," begitu bunyi spanduk yang terbentang diantara padat dan riuhnya Allianz Arena atau kini dinamai stadion fusball Arena ini.

Berdasarkan data terakhir, ada 6 korban lagi yang dinyatakan tewas. Ini membuat tragedi Kanjuruhan sudah memakan korban jiwa 131 orang.

 

Simpati Mengalir

Foto: Liga Champions Ikut Berduka atas Tragedi Kanjuruhan, Pertandingan Dimulai dengan Mengheningkan Cipta
Pemain Bayern Munchen memberikan penghormatan terakhir untuk para korban tragedi Kanjuruhan dengan melakukan minute of silence atau mengheningkan cipta dalam pertandingan lanjutan Liga Champions 2022/2023, Rabu (5/10/2022). (AFP/Christof Stache)

 

Dunia internasional, khususnya stakeholder sepak bola, memang terguncang dengan tragedi Kanjuruhan. Di era modern, ini menjadi kejadian terparah yang pernah terjadi.

Sebelumnya, insiden terparah juga terjadi di Accra Sports Stadium Ghana. Kerusuhan di 2001 itu menewaskan 126 jiwa.

Tragedi paling kelam di sepak bola terjadi sangat lama yaitu di 1964 lalu. Saat itu, kerusuhan suporter terjadi di Estadion Nacional, Lima, Peru yang menewaskan 328 orang.

Klub sepak bola dunia baik yang kecil maupun besar mengucapkan bela sungkawa dan simpati mereka atas insiden ini. Federasi Sepak Bola dunia, FIFA pun mengibarkan bendera setengah tiang di markas mereka di Zurich Swiss.

 

Tak Ada Rivalitas

Lilin Surabaya
Ribuan suporter Persebaya Surabaya, Bonek, memadati Tugu Pahlawan, Surabaya, Senin (3/10/2022) malam. Mereka menggelar aksi solidaritas Tragedi Kanjuruhan di Malang. (Dok. Persebaya)

 

Tragedi yang terjadi di Malang juga membuat suporter Indonesia tersentak. Selama ini, rivalitas antar suporter di klub bola Indonesia begitu tinggi.

Aremania misalnya kerap bentrok dengan Bonekmania, fans Persebaya Surabaya. Namun tragedi Kanjuruhan sudah mengingatkan kalau rivalitas hanya ada di lapangan sepak bola.

Ribuan suporter Persebaya menggelar aksi solidaritas ‘Doa Bersama’ sebagai bentuk belasungkawa terhadap para korban yang tewas tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.

Aksi tersebut digelar di Tugu Pahlawan, Surabaya pada Senin (3/10/2022). Dilengkapi dengan ribuan bunga dan lilin beserta para simpatisan yang mengenakan dress code serba hitam.

Anggota Polri jajaran Polrestabes beserta Ketua DPRD Kota Surabaya dan Direktur Media Persebaya pun ikut memadati aksi tersebut.

Melansir dari akun Twitter @persebayaupdate, Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan tampak berdiri di tengah kerumunan sambil menggenggam lilin dan menaburkan bunga sebagai tanda duka cita.

Ia juga menyampaikan harapan doa kepada korban tragedi Kanjuruhan semoga segala amal ibadahnya diterima dan dosa-dosanya diampuni oleh Tuhan Yang Maha Esa.

"Dan semoga tragedi ini tidak terjadi lagi di negara ataupun di dunia ini, hal ini merupakan hal kita antisipasi bersama. Suporter Persebaya dan masyarakat Surabaya juga sangat berbelasungkawa atas peristiwa ini," imbuh Kombes Yusep.

 

Duka Raja Salman

 

Raja Arab Saudi Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan Malang. Keduanya menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, setelah 131 orang tewas dalam insiden di sebuah stadion sepak bola.

Tragedi pada Sabtu malam di kota Malang menyebabkan total 131 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka, setelah petugas menembakkan gas air mata di stadion Kanjuruhan yang penuh sesak untuk memadamkan invasi lapangan, memicu penyerbuan.

"Kami telah mengetahui berita tentang korban insiden berdesakan yang terjadi selama pertandingan sepak bola dan mengakibatkan kematian dan cedera," kata Raja Salman seperti dikutip dari Arab News, Rabu (5/10/2022).

"Kami mengirimkan kepada Anda, keluarga almarhum, dan orang-orang Indonesia belasungkawa kami yang terdalam… Semoga Allah memberikan pemulihan yang cepat kepada yang terluka, dan melindungi Anda dan rakyat Indonesia dari semua hal buruk,”" tambah raja.

 

Infografis Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan Malang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya