Kejurnas Anggar 2022 Diikuti 620 Atlet

Nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Kejurnas Anggar 2022 antara lain Floret, Degen maupun Sabel untuk putra, putri dan beregu.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2022, 06:54 WIB
Kejurnas Anggar 2022
Peserta Kejurnas Anggar 2022

Liputan6.com, Jakarta- Kejuaraan nasional atau Kejurnas Anggar 2022 resmi dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) Agus Suparmanto pada Jumat (28/10/2022). Ajang ini digelar di Gedung Olahraga (GOR) POPKI Cibubur dari 27 Oktober hingga 3 November 2022 ini.

Kejurnas Anggar 2022 ini diikuti sebanyak 620 atlet dari 24 provinsi di Indonesia. Ajang ini merupakan bagian dari pembinaan untuk atlet anggar di semua umur. Selain itu Kejurnas Anggar 2022 ini juga digelar untuk menelurkan atlet-atlet terbaik dari cabang olahraga (Cabor) Anggar.

Adapun nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Kejurnas Anggar 2022 antara lain Floret, Degen maupun Sabel untuk putra, putri dan beregu.

"Dari seluruh daerah kita kumpulkan di sini, nanti kita pilih atlet-atlet mana saja yang potensial. Karena ini dari mulai tingkat pra-kadet, kadet, junior dan senior. Jadi seluruh umur," kata Agus kepada awak media di lokasi, Jumat (28/10/2022).

Agus juga mengatakan ini merupakan salah satu cara yang dilakukan PB IKASI untuk memberikan pengalaman kepada para atlet demi mempersiapkan diri menghadapi event-event internasional seperti SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade. Selain itu, dalam rangka menemukan parter sparing yang lebih baik, PB IKASI juga berencana mengirim 24 atlet ke Korea Selatan.

"Kita lakukan pelatihan-pelatihan dan dalam dua minggu lagi kita akan kirim atlet-atlet ini ke Korea Selatan untuk berlatih bersama sehingga mereka semua bisa menambah pengalaman," kata Agus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengalaman

Kejurnas Anggar 2022
Pembukaan Kejurnas Anggar 2022

Menurut Agus, atlet-atlet Anggar Indonesia akan mendapatkan pengalaman berharga jika bisa berlatih tanding dengan atlet-atlet Korea Selatan. Pasalnya, atlet anggar Korsel berhasil menyumbangkan banyak medali pada ajang Asian Games 2018 dengan rincian enam medali emas, tiga perak dan enam perunggu. Sumbangan medali tersebut berhasil membawa Korsel menjadi juara umum.

"Mereka juga punya salah satu atlet yang juara dunia. Kita juga punya hubungan baik, di mana rutin setiap tahun ada pertukaran. Sehingga atlet-atlet senang dan bisa mengukur kemampuan mereka. Karena anggar ini perlu sparing parter yang bagus dalam bertanding," ujarnya.


Terganggu Covid-19

PB IKASI sendiri ikut terganggu pandemi virus corona Covid-19. Program-program yang dicanangkan seperti turnamen dan pelatihan di luar negeri tak bisa dilaksanakan dengan maksimal.

"Pandemi ini memang jadi masalah. Selama dua tahun ini kita sulit mengadakan pertandingan, dan keluar negeri juga lebih susah, tapi kita tak bisa stop begitu aja jadi kita carikan jalan keluarnya. Jadi ini adalah Kejurnas pertama setelah pandemi. Mudah-mudahan kita bisa melaluinya dan tetap bersemangat," kata Agus.


NOC

Sementara itu, Komite Eksekutif NOC Indonesia, Rafiq Hakim Radinal mengatakan pihaknya menyambut baik Kejurnas Anggar 2022 yang merupakan Kejurna pertama yang digelar setelah pandemi. Selain itu, dia juga mendukung PB IKASI yang berencana mengirim 24 atletnya ke Korea Selatan.

"Ini satu kemajuan yang sangat baik. Karena ketika pandemi kita semua sulit ya. Semoga ini bisa kembali melahirkan prestasi yang lebih baik. Saya lihat juga Ikasi memprioritaskan kepada pelatihan untuk para pelatih dan kesejahteraan dari para pengurus, pelatih dan seluruh ofisial dari Cabor Anggar," kata Rafiq di lokasi.

Adapun untuk para atletnya, Rafiq menilai PB IKASI juga memberikan perhatian yang cukup di mana para atletnya diberikan kesempatan untuk berlatih di luar negeri. Selain itu, dengan hadirnya perwakilan dari 24 provinsi pada Kejurnas Anggar 2022, juga menunjukkan kepedulian PB Ikasi kepada potensi-potensi yang ada di daerah-daerah.

"Saya juga dengar peralatan dikirim dari PB Ikasi ke daerah-daerah, sehingga pembinaan di daerah insyaallah bisa jauh lebih baik. Sekarang gimana kita bantu agar pelatih juga bisa masuk ke daerah, karena atlet ini gak bisa berlatih tanpa pelatih yang baik di setiap provinsi," tandas Rafiq.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya