Soal Keikutsertaan Israel di ANOC World Beach Games 2023, Ketua NOC Raja Temui Gubernur Bali, I Wayan Koster

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) alias NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari angkat bicara menanggapi keikutsertaan Israel dalam ajang ANOC World Beach Games 2023 di Bali pada 5-12 Agustus mendatang.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 29 Mar 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 22:00 WIB
Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (KOI) Raja Sapta Oktohari
Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (KOI) Raja Sapta Oktohari memberi tanggapan terkait keikutsertaan Israel di ajang ANOC World Beach Games 2023 melalui sesi konferensi pers di Kantor NOC, Sudirman, Jakarta, Rabu (29/3/2023). (Liputan6.com/Luthfa Arisyi)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) alias NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari angkat bicara menanggapi keikutsertaan Israel dalam ajang ANOC World Beach Games 2023 di Bali pada 5-12 Agustus mendatang.

Ia mengeklaim pihaknya tak punya kewenangan untuk mengatur sikap cabang-cabang olahraga terkait keikutsertaan Israel dalam kompetisi mereka. Walau begitu, RSO menegaskan setiap cabor akan didorong untuk memperlakukan peserta sesuai statuta yang didasari pada Olympic Charter.

“Setiap cabang olahraga itu punya statuta masing-masing, punya aturan main sendiri, dan aturan main itu yang kita hormati karena semua statuta cabor dipastikan sudah sesuai dengan Olympic Charter,” tutur RSO dalam konferensi pers di Kantor NOC Indonesia, Rabu (29/3/2023) siang WIB.

“Sebagai penjaga Olympic Charter, kita melihat apakah ada yang tidak sesuai, dengan Piagam Olimpiade, dan ketika itu tidak sesuai baru kita komunikasikan.”

“Jadi itu kita kembalikan kepada statuta masing-masing (cabang olahraga), kita tidak pada tempat untuk mengambil kebijakan terhadap cabang-cabang olahraga,” sambung pria berusia 47 tahun tersebut.

Seperti diketahui, kehadiran Israel dalam kompetisi olahraga internasional di Indonesia saat ini memang tengah menjadi sorotan. Gelombang penolakan dari masyarakat muncul menyusul keikutsertaan negara tersebut dalam ajang Piala Dunia U-20 2023.

Aksi menentang kehadiran Israel bahkan tak hanya ditunjukkan oleh ormas atau kelompok awam. Pejabat layaknya Gubernur Bali I Wayan Koster pun mengirim surat resmi yang menyatakan pihaknya menolak kehadiran Israel di Pulau Dewata.

Berdampak ke ANOC World Beach Games

Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (KOI) Raja Sapta Oktohari
Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (KOI) Raja Sapta Oktohari dalam sesi konferensi pers di Kantor NOC, Sudirman, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Membahas mengenai torch relay Sea Games dan perkembangan olahraga nasional. (Liputan6.com/Luthfa Arisyi)

Situasi tersebut dikhawatirkan bakal berdampak ke kompetisi lain yang menghadirkan Israel sebagai peserta. ANOC World Beach Games 2023 salah satunya.

Ajang olahraga yang bakal dihelat di Pulau Dewata pada paruh kedua tahun ini diketahui bakal turut diramaikan oleh atlet-atlet asal Israel.

Sejauh ini, tim basket 3x3 putra Israel sudah dinyatakan lolos dari babak kualifikasi dan akan berkompetisi bersama 15 tim lainnya, plus Indonesia sebagai tuan rumah.

Adapun di nomor renang 5 kilometer putri, Israel juga bakal memanaskan persaingan usai melewati babak kualifikasi Kejuaraan Akuatik Dunia di Budapest, Hungaria, pada 2022.

Komunikasi dengan Gubernur Bali

Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (KOI) Raja Sapta Oktohari
Ketua Umum Komite Olimpiade Nasional (KOI) Raja Sapta Oktohari dalam sesi konferensi pers di Kantor NOC, Sudirman, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Membahas mengenai torch relay Sea Games dan perkembangan olahraga nasional. (Liputan6.com/Luthfa Arisyi Senapi)

Guna mengantisipasi adanya penolakan yang sama dari Indonesia, utamanya Bali selaku tuan rumah, Raja Sapta Oktohari mengeklaim pihaknya telah mencoba menjalin komunikasi dengan Gubernur I Wayan Koster.

Hal ini dilakukan guna memberi pemahaman kepada pemimpin daerah sekaligus mencoba mencari solusi apabila ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan selama proses pelaksanaan ajang ANOC World Beach Games 2023.

“Jadi saya kemarin sore baru kembali Umrah, setelah itu saya komunikasi dengan Pak Erick Thohir (Ketua Umum PSSI) dan sorenya saya berkomunikasi dengan Pak Wayan Koster (Gubernur Bali),” tutur RSO kepada awak media pada Rabu (29/3/2023).

“Saya melihat bahwa memang komunikasi harus sampai. Saya jelaskan kepada Pak Gubernur kemarin bahwa kami di Komite Olimpiade Indonesia itu bukan pertama kali mengadakan kegiatan.”

“Jadi sebelum-sebelumnya pun kita sudah ada beberapa kegiatan lain, dan kembal lagi setiap cabor itu punya statuta dan aturan main masing-masing. Jadi apabila terjadi konflik di dalam satu hal, itu harus dicari solusinya,” tambah dia.

Tanggapan soal Polemik Piala Dunia U-20

RSO juga sempat memberi tanggapan secara umum mengenai polemik pelaksanaan Piala Dnia U-20 yang tengah berlangsung di Indonesia. Ia tak secara gamblang menyiratkan arah dukungan terhadap salah satu pandangan.

Walau begitu, Ketua NOC Indonesia dengan tegas meminta kepada para pengambil kebijakan agar tidak salah memilih langkah, yang berpotensi membuat Indonesia dikucilkan dari kancah olahraga dunia.

“Kita ini negara besar, jangan sampai kita dikerdilkan melalui olahraga, apalagi dikucilkan dari pergaulan olahraga dunia. Kita harus berhati-hati mengambil kebijakan, karena kalau salah langkah akan mengalami kemunduran yang luar biasa,” tutur RSO.

“Esensi dari olahraga (adalah) mempersatukan. Saya ingin mempertegas bahwa semangat dari Olimpiade ialah kita tidak akan pernah tenang selama ada prejudice yang membeda-bedakan,” pungkasnya mengomentari sikap terhadap partisipasi Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya