Liputan6.com, Motegi- MotoGP Jepang mulai digelar sejak Jumat (29/9/2023) sampai Minggu (1/10/2023). Ini menjadi balapan kedua di Asia yang akan menentukan gelar juara.
Jelang dimulainya MotoGP Jepang, para pembalap ditanyai soal rancangan jadwal MotoGP 2024. Dimana, balapan akan bertambah padat karena digelar 22 seri atau 44 balapan.
Baca Juga
Selebgram Juragan 99 Bikin Program Nonton Bareng MotoGP di Jepang, Siapa Saja Yang Diajak?
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Jepang 2024, Minggu 6 Oktober di Vidio: Mencari Penguasa Motegi
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Jepang 2024, Sabtu 5 Oktober 2024 di Vidio: Kualifikasi dan Sprint Race
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dan Fabio Quartararo langsung bersuara soal ini.Mereka menilai rancangan jadwal MotoGP 2024 terlalu banyak.
Advertisement
Selain padat, ada dua triple header atau tiga kali balapan beruntun di MotoGP 2024. Sedangkan balapan dua pekan beruntun ada tiga kali.
Tak hanya pembalap yang akan terpengaruh, tapi kru tim MotoGP bakal super sibuk oleh kalender di 2024. Menurut pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo 22 seri menjadi batas yang tak boleh ditambah lagi.
"Itu sudah capai batas. Ini pasti batasnya. Yang menjadi masalah bukan hanya 22 kali balapan, tapi ada 22 sprint race juga," ujarnya.
"Secara mental dan fisik, balapan jadi berbeda. Anda bisa melihat betapa banyak pembalap cedera musim ini. Sejak Jumat Anda sudah harus gaspol, tahun lalu Anda masih bisa santai."
Â
Faktor Cedera Menurut Marquez Harus Dipertimbangkan
Â
Sementara itu, Marc Marquez juga sependapat dengan Quartararo. Dia khawatir pembalap jadi lebih mudah cedera dengan balapan yang super padat.
"Saya sangat setuju dengan Fabio, 22 kali balapan itu banyak. Namun ini nyata, ini bukan hanya 22 kali balapan tapi 44 kali," katanya.
"Sprint race tak disebut balapan, tapi itu juga menghasilkan poin. Cek saja jumlah pembalap yang cedera musim ini, banyak. Paling banyak terjadi di lap pertama karena disitulah kami ambil risiko terbesar."
Â
Advertisement
Marquez Sadar Harus Adaptasi
Â
Dengan rancangan jadwal yang padat, Marquez paham para pembalap akhirnya harus bisa beradaptasi. Inilah risiko yang harus diambil pembalap.
"Jadwal baru itu terlalu banyak, jadwal lain sudah oke. Kami harus terbiasa dengan jadwal baru," ujarnya.
Â
Jadwal Baru MotoGP Menguras Energi
Â
Marquez juga paham jadwal baru MotoGP bakal menguras energi. Pembalap harus fokus di setiap seri, bahkan sudah gaspol sejak Jumat.
"Jadwal baru bakal menguras fisik. Kalau Anda lelah, Anda kehilangan konsentrasi dan kalau itu terjadi, lebih banyak peluang Anda bakal crash atau lakukan kesalahan," ujarnya.
Â
Advertisement
Pembalap yang Sudah Berkeluarga Bakal Kerepotan
Â
Sedangkan pembalap KTM Brad Binder menilai balapan yang super padat bakal bermasalah buat pembalap yang sudah berkeluarga. Pembalap bakal terus berkeliling dunia dan sulit bertemu keluarga.
"Sejujurnya, kalau saya tidak berasal dari Afrika Selatan, kalau saya berasal dari tempat lain, saya tetap tak di rumah," ujarnya.
"Kalau kami membalap lebih banyak, itu bukan masalah besar. Namun untuk pembalap yang harus menemui keluarga, itu tentu jadi cerita berbeda."