Liputan6.com, Jakarta - Marc Marquez menepis rumor rela membalap gratis bagi Gresini Racing pada MotoGP 2024. Meski begitu, dia mengaku rela tidak lagi mendapat gaji berlimpah dari trek.
Marquez memutus hubungan dengan Honda lebih cepat agar bisa mengendarai Ducati pada kompetisi tahun depan. Dengan begitu, statusnya sebagai pembalap dengan bayaran tertinggi pun menghilang.
Baca Juga
Sebelumnya Marc Marquez dilaporkan mengantongi 18 juta euro per musim setelah meneken kontrak terbaru bersama Honda pada 2020.
Advertisement
Sosok berusia 30 tahun itu tidak masalah menghadapi situasi ini. Pasalnya, Marquez tidak pernah melihat uang sebagai motivasi utama.
“Prioritas pertama saya dalam karier adalah performa berkendara. Dalam gaya hidup saya di rumah dan di sirkuit adalah berusaha menemukan yang terbaik untuk tampil maksimal di trek balap,” kata Marquez dikutip Crash.
“Jadi bukan uangnya. Tentu uang penting. Saya akan berbohong jika membantahnya. Tapi terkadang saya perlu mengikuti kata hati,” lanjutnya.
Marc Marquez Senang dengan Upahnya di MotoGP 2024
Marquez mengaku sudah senang dengan upah yang diterimanya dari Gresini tahun depan. Namun, dia enggan merinci lebih jauh berapa nominal yang dikantonginya.
“Saya tidak pernah menjelaskan secara detail tentang aspek itu. Seperti yang Anda tahu, tidak ada yang tahu berapa gaji saya sekarang di Honda. Tidak ada yang tahu. Saya telah mendengar banyak angka, tetapi tidak ada yang tahu persisnya,” kata Marquez.
“Memang benar saya memiliki gaji tertinggi di MotoGP. Tapi saya senang dengan apa yang akan saya dapatkan tahun depan.”
Advertisement
Marc Marquez Belum Siap Samai Rekor Valentino Rossi
Keinginan untuk kembali bersaing mendorong Marquez untuk mengakhiri asosiasi dengan Honda. Namun, dia mengaku belum siap untuk terlibat perburuan gelar juara dunia. Artinya, Marquez rela masih tertinggal dari Valentino Rossi dalam hal jumlah gelar juara dunia.
Dia sudah menjadi juara dunia dalam delapan kesempatan, enam di antaranya di kelas utama. Dia defisit satu angka di belakang rival abadinya Rossi.
Pembalap asal Spanyol itu diprediksi bisa melampaui Rossi ketika memenangkan titel terakhir pada 2019. Marquez juga saat itu berada di usia emas.
Namun, dia mengalami kecelakaan horor di Jerez pada seri pembuka MotoGP 2020. Marquez kemudian memaksa tampil lebih cepat, tapi justru cederanya bertambah parah. Setelahnya Marquez gagal tampil konsisten di tengah masalah kebugaran.
“Saat ini, saya tidak berpikir untuk menyamai rekor Rossi karena kinerja saya sekarang jauh di bawah standar yang sebelumnya saya tetapkan. Saya tidak mungkin menyambut kompetisi 2024 dengan pendekatan seperti itu,” kata Marquez.
“Jelas saya akan mencoba memenangkan balapan. Sudah dua tahun saya tidak memenangkan seri.”
“Dengan statistik itu, saya tidak bisa berpikir bakal menjadi juara dunia. Pertama-tama, saya perlu membangun kepercayaan diri dan membangun dasar. Dari landasan itu saya mulai menjadi lebih cepat dan mencoba meningkatkan diri di masa depan,” sambungnya.