Liputan6.com, Jakarta- Olahraga lari terutama marathon semakin digemari masyakarat Indonesia dalam tiga sampai empat tahun terakhir. Kegiatan lomba lari selalu penuh diikuti masyarakat di berbagai kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Magelang hingga Bali.
Bahkan beberapa pecinta lari dari Indonesia banyak yang rela keluar uang banyak untuk ikut ajang marathon bergengsi yang berlangsung di luar negeri seperti di New York, Chicago, Tokyo, London, Berlin dan Boston. Baru-baru ini sejumlah selebriti tanah air berbondong-bondong ikut lari Marathon di New York. Salah satunya Daniel Mananta.
Advertisement
Baca Juga
Semakin banyaknya orang Indonesia yang mencintai lari dan marathon membuat gembira pelari jarak jauh andalan Indoensia Triyaningsih. Wanita 35 tahun itu melihat bibit-bibit atlet lari jarak jauh penerus dirinya tidak akan sulit ditemukan dengan begitu besarnya antusias masyarakat Indonesia dengan lomba lari.
Advertisement
"Saya senang banget lari sekarang happening banget. Banyak orang yang antusias dengan lari. Lari semakin diminati, banyak yang mengerti lari. Insya Allah semoga bisa muncul bibit-bibit baru untuk mewakili Indonesia di ajang dunia," ujar Triyaningsih.
Semakin besarnya animo masyarakat hingga para pesohor akan olahraga lari diharapkan Triyaningsih bisa juga memunculkan bibit-bibit penerus dirinya dari berbagai daerah di Indonesia.
"Saya pikir Indonesia tidak kekurangan orang. Prospeknya cerah. Saya berharap dengan semakin banyak yang suka lari, jadi makin massif, senusantara. Indonesia berpulau-pulau semoga ada banyak banget bibit-bibit lari (dari berbagai daerah) jadi kita punya banyak stok untuk membela Indonesia di ajang internasional," kata Triyaningsih.
Saran dari Triyaningsih untuk Pelari Pemula
Triyaningsih juga memberikan saran kepada para pemula yang mulai keranjingan olahraga lari. Wanita asal Jawa Tengah itu menyarankan agar tidak langsung menjajal marathon. Menurut Triyaningsih butuh proses panjang untuk bisa ikut lari marathon yang menempuh 42 km.
"Untuk pelari pemula yang baru keranjingan harus mau bersabar, berproses dan berlatih. Bukan hal mudah untuk ikut marathon karena harus menempuh 42 km. Tidak bisa tiba-tiba lari tanpa persiapan. Terlebih dulu harus bisa menyelesaikan lari 5K, 10K dan half marathon (21K). Baru mencoba full marathon," lanjut Triyaningsih saat menghadiri acara New Balance Footwear Technology Innovation di Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Advertisement
Pemilihan Sepatu Lari
Pada pesempatan tersebut, Triyaningsih yang pernah ikut Martahon di Berlin, Tokyo dan Chicago, juga memberikan saran berguna bagi para pecinta lari. Untuk pemilihan sepatu, Triyaningsih menyarankan agar memakai size yang lebih besar satu nomor dari yang biasa dipakai.
"Harus pake sepatu 1 size lebih besar karena saat lari kaki jadi mengembang. Setiap lari juga kita harus memiliki target dan alasan yang ingin diraih agar memotivasi diri bisa mencapai garis finis," tutur Triyaningsih yang sejak 2014 sudah menjadi Brand Ambassador New Balance.