Liputan6.com, Jakarta - Salah satu calon pemain naturalisasi Jay Idzes akan menjalani proses pengambilan sumpah Warga Negara Indonesia, Kamis (28/12/2023). Dia mengaku tidak sabar menjadi WNI dan memperkuat Timnas Indonesia.
Idzes sudah tiba di Indonesia, Rabu (27/12/2023) sore. Pengambilan sumpah itu akan berlangsung di Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta mulai pukul 08.00 WIB.
Baca Juga
Shin Tae-yong dan Jay Idzes Ikut Milih di FIFA Football Award 2024, Intip Pilihan Wakil Timnas Indonesia
Perbedaan Signifikan dalam Pilihan Shin Tae-yong dan Jay Idzes untuk The Best FIFA Awards 2024
Cetak Gol Pertama di Serie A, Jay Idzes Diduga Diprediksi Akan Berlabuh ke Tiga Klub Besar Italia Ini
“Saya sangat senang dan antusias menyambut hari esok. Akhirnya saya bisa menyelesaikan semua prosesnya. Ya, saya sangat tak sabar menunggu hari esok,” kata Idzes saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dilansir situs resmi PSSI.
Advertisement
Sebenarnya bukan hanya Idzes yang diundang untuk menjalani upacara sumpah WNI. Namun, calon pemain naturalisasi lain yakni Nathan Tjoe-A-On berhalangan hadir karena masih ada urusan dengan klubnya Swansea City.
Seperti diketahui, pemain Venezia itu sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada September 2023. Proses naturalisasi Jay Idzes pun berlangsung kilat.
Pada awal Desember ini, Komisi III dan X DPR RI menyetujui pengajuan naturalisasi kedua pemain. Sehari berselang Paripurna DPR mengetuk palu persetujuan.
Sebelum Idzes, PSSI telah merampungkan naturalisasi beberapa pemain keturunan seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Justin Hubner.
Menpora Jamin Naturalisasi Tidak Matikan Bakat Lokal
Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan proyek naturalisasi Timnas Indonesia tak bakal menghentikan pembinaan talenta-talenta lokal.
Dia menanggapi kekhawatiran proyek naturalisasi skuad Garuda akan menghalangi perkembangan talenta-talenta lokal. Menurut Menpora, program ini ditujukan guna menggali potensi diaspora sekaligus memberi kesempatan sama bagi atlet-atlet yang memiliki darah Indonesia.
"Jadi prinsipnya secara garis besar, komitmen kami bukan ingin memastikan pembinaan lokal (lewat proyek naturalisasi). Itu sama sekali tidak benar. Justru kami ngin menggali dan mengumpulkan potensi para diaspora," ucap Menpora Dito Ariotedjo dalam acara diskusi PSSI Pers, Kamis (21/12/2023).
"Ini adalah langkah kita memberikan hak yang sama (buat atlet berdarah Indonesia). Karena diaspora yang orang tuanya dari Indonesia, tetapi lahir di luar (negeri) memiliki hak yang sama (untuk jadi bagian dari timnas)."
"Yang pasti, pembinaan lokal kita akan fokus, tidak hilang, tetapi memang kita padukan dengan ptensi diaspora," sambung menteri berusia 33 tahun tersebut.
Advertisement
Standar untuk Batasi Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia
Lebih lanjut, Menpora Dito Ariotedjo juga mengklaim pihaknya bakal berupaya menetapkan standar tertentu guna membatasi naturalisasi. Ke depannya, Kemenpora bertekad lebih fokus menggaet atlet-atlet diaspora yang masih punya privilese memilih kewarganegaraan.
"Saat ini, kami di Kemenpora ingin fokus mencari atlet-atlet muda yang memang memiliki keturunan langsung dan punya hubungan langsung dengan Indonesia," ucap Menpora Dito kepada awak media.
"Fokus kami kalau bisa, kami mencari (atlet) di usia-usia yang masih bisa ganda (kewarganegaraannya), bukan (atlet senior). Memang perintah dan kebijakan kami ini bukan hanya di sepak bola, tetapi juga semua cabang olahraga," tandasnya.