Liputan6.com, Jakarta- Mantan pesepakbola yang kini jadi pengamat Tony Cascarino menyerang manajer Manchester United Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal itu dianggap telah merusak aset berharga milik MU, Kobbie Mainoo, dengan taktik yang diterapkannya.
Cascarino merasa kasihan dengan Mainoo karena permainannya menjadi tidak jelas setelah MU dipegang oleh Amorim. Cascarino menilai Amorim telah melakukan kesalahan dengan menggeser Mainoo bermain sebagai pemain nomor 10.
Advertisement
Baca Juga
Mainoo mulai ditempatkan di posisi baru lebih menyerang saat MU melawan Crystal Palace. Kemudian berlanjut di ajang Piala FA saat MU susah payah mendepak Leicester City.
Advertisement
Saat melawan Leicester, Mainoo tampil buruk di posisi barunya. Hal ini memicu Cascarino mengkritik pedas Amorim. Menurutnya Mainoo tak cocok dimainkan di posisi baru nomor 10 sehingga terlihat kebingungan saat bermain.
"Ketika dia (Mainoo) pertama kali masuk ke tim MU, saya pikir dia benar-benar melakukannya dengan mudah. Itu cukup nyaman baginya, dia merasa percaya diri saat menguasai bola, dia tahu apa yang ingin dia coba dan capai," kata Cascarino.
"Dia masuk dalam skuad Inggris, bermain sangat baik di Piala Eropa, bermain bagus, tidak terlihat canggung, dan memiliki standar yang sangat tinggi. Saya menonton Kobbie Mainoo tadi malam, dan itu bukan salahnya, saya menyalahkan manajer dan tim pelatih di sekitarnya."
Kesalahan Taktik Amorim di Manchester United
Amorim harus bisa mengembalikan Mainoo ke bentuk permainan terbaiknya karena akan berdampak besar pada performa MU juga yang masih terpuruk di urutan 13 klasemen Liga Inggris.
"Saya pikir dia terlihat seperti pemain bola yang kebingungan sekarang. Karena Kobbie terlalu sering mundur. Saya pikir dia merasa takut kehilangan bola, dan itulah yang bisa terjadi saat Anda menggunakan taktik yang sangat teknis."
Advertisement
Kasihan pada Mainoo
"Itulah yang ingin dicapai Amorim. Saya mengamati Kobbie Mainoo, dan saya pikir dia tidak benar-benar tahu apa yang ingin dia lakukan sekarang. Saya merasa kasihan padanya karena dia berusia 19 tahun, dan dia belajar sambil bekerja," sambung Cascarino.
"Saat pertama kali masuk, semua hal tentang permainannya sangat tepat. Ia berubah dari gelandang tengah, menjadi gelandang serang, menjadi penyerang tengah. Ia adalah masa depan Manchester United. Ia berada di posisi yang tidak cocok untuknya."
Klasemen Liga Inggris
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)