[Cek Fakta] Kasus Temuan Mayat Dalam Drum Terkait Investigasi Mobil Esemka?

Identitas mayat dalam drum diketahui sebagai Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi. Berembus isu, ia dibunuh karena menginvestigasi mobil Esemka, benarkah?

oleh Devira Prastiwi diperbarui 22 Nov 2018, 13:57 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 13:57 WIB
[Cek Fakta] Dufi yang Jasadnya Ditemukan dalam Drum Dibunuh Berkaitan dengan Mobil Esemka, Benarkah?
[Cek Fakta] Dufi yang Jasadnya Ditemukan dalam Drum Dibunuh Berkaitan dengan Mobil Esemka, Benarkah?

Liputan6.com, Bogor - Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43) ditemukan tewas di dalam drum yang ditemukan oleh pemulung berinisial SA sekitar Kawasan Industri Kembang Kuning, Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dufi ditemukan pertama kali pada pukul 06.00 WIB pada Minggu, 16 November 2018. Tak butuh waktu lama, pembunuh Dufi diringkus polisi pada Selasa, 20 November 2018.

Pelaku bernama Nurhadi diringkus di dekat cucian motor, belakang Kelurahan Bantargebang, Kecamatan Bantargebang, Bekasi.

Namun belakangan kematian Dufi disangkut pautkan dengan mobil Esemka. Dufi yang mantan wartawan, dikabarkan dibunuh usai melakukan investigasi mobil buatan anak negeri tersebut.

Seperti yang diunggah Tnooy EmakEmak Berdaster. Dalam akun Facebooknya, ia mengunggah tulisan mengaitkan kematian Dufi dengan Esemka.

Berikut unggahan Tnooy EmakEmak Berdaster:

"Innallahi wainnaillaihi roji'uun...Setelah mengungkap mobil GEELLY atau jelmaan ESEMKA Abdullah Fitri seorang karyawan tv Muhammadiyah dibunuh dengan sangat sadis....

Mendiang Abdullah Fithri Setiawan - rahiimahulloh - adalah karyawan TV Muhammadiyah, yang meliput dalam tentang mobil Esemka. Dan kini dia - rahiimahulloh - dibunuh dengan sadis.

Apakah ada hubungannya?

====================

https://amp.tirto.id/karyawan-tv-muhammadiyah-diduga-dibunu…

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti (50) menduga pembunuhan terhadap karyawan Stasiun Televisi Muhammadiyah, Dufi dilakukan dengan cara yang sadis. Pasalnya, polisi menemukan luka terbuka disekujur tubuhnya saat diotopsi polisi.

Atas meninggalnya pria yang memiliki nama asli Abdullah Fithri Setiawan itu, kata Mu'ti, juga membuat organisasi Muhammadiyah sangat berduka.

"Itu pembunuhan yang sangat sadis. Muhammadiyah sangat berduka," ujarnya kepada Tirto melalui pesan singkat, Senin, (19/11/2018).

Mu'ti juga meminta pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas pelaku dan dalang di balik peristiwa pembunuhan tersebut. Selain itu, kepolisian juga diminta meningkatkan keamanan di lokasi terbunuhnya Dufi.

"Akhir-akhir ini banyak terjadi pembunuhan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan," tuturnya.

Selain Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ikatan Jurnalis UIN (IJU) juga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap pria berusia 43 tahun itu.

"Kami dari Ikatan Jurnalis UIN mendesak kepolisian agar menangani kasus ini dengan cepat dan profesional," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjend) IJU, Sholahuddin Al Ayyubi kepada Tirto melalui pesan singkat, Senin (19/11/2018).

Jenazah Dufi sudah diotopsi oleh kepolisian. Hasilnya, ditemukan banyak luka terbuka disekujur tubuhnya yang merupakan bekas tindakan kekerasan. Saat ini jenazah Dufi sudah dimakamkan di TPU Budi Darma Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (19/11/2018).

Abdullah Fithri Setiawan atau Dufi adalah seorang mantan jurnalis di sejumlah media. Mayat Dufi sebelumnya ditemukan di dalam drum oleh seorang pemulung bernama Santi, yang tengah mengais sampah di sekitar lokasi kejadian di Kampung Narogong, Klapanunggal, Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Minggu (18/11/2018) sekitar pukul 06.00 WIB.

Santi awalnya mengira isi tong yang dikeruknya berisi sampah. Namun yang mencurigakan adalah tong tersebut tertutup lakban hitam, hingga diketahui isinya adalah mayat Dufi."

 

Hingga saat ini, unggahan Tnooy EmakEmak Berdaster sudah dibagikan 1.045 kali, 90 komentar, dan 1.600 tanda suka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fakta

Faktanya, Dufi memang merupakan karyawan TV Muhammadiyah atau tvMu. Namun, Dufi sudah tidak lagi menjadi wartawan, melainkan sales marketing. Hal ini pun sudah ditegaskan oleh Direktur Utama tvMu Gatot Triyanto.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikan Gatot melalui akun Twitter @TVMuhammadiyah pada 20 November 2018 lalu, ia menyebut jika Dufi sudah menjadi freelance sales marketing selama satu tahun lebih. 

"Dufi adalah tenaga freelance sales marketing di tvMu. Almarhum sudah menjadi freelance sales marketing di tvMu lebih dari setahun," ucap Gatot.

Gatot juga menyebut jika Dufi tidak pernah memiliki musuh selama bekerja di tvMu, baik di lingkungan dalam tvMu atau di luar. Dufi juga dinilai sebagai sosok yang luar biasa, pekerja keras, soleh, dan sangat bertanggung jawab kepada keluarga.

Karena tugas Dufi adalah seorang sales marketing, tvMu pun membantah menyuruhnya untuk melakukan peliputan berita.

"Beliau tidak pernah ditugasi meliput berita, karena tugas dan tanggung jawab almarhum sebagai sales marketing. Jadi, beliau bukan merupakan wartawan tvMu. Selama ini redaksi tvMu tidak pernah menugaskan wartawan tvMu untuk menginvestigasi Mobil Esemka, termasuk almarhum Dufi," tegas Gatot.

 


Kesimpulan

Kabar soal meninggalnya Dufi dikaitkan dengan investigasinya terkait mobil Esemka adalah hoaks. Dufi memang benar karyawan tvMu, tetapi bukan sebagai wartawan, melainkan sales marketing.

Hingga saat ini, polisi masih terus menyelidiki motif dan cara pelaku Nurhadi membunuh Dufi. Polisi mulai menguak satu persatu barang bukti pembunuhan Dufi yang dilakukan Nurhadi.

Polisi melakukan penggeledahan di rumah kontrakan tersangka dan menemukan sejumlah barang bukti yang diduga terkait pembunuhan Dufi.

Banner hoaks

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya