Liputan6.com, Jakarta - Facebook melakukan langkah cepat menanggapi kudeta militer yang terjadi di Myanmar. Mereka akan membatasi postingan dari akun militer Myanmar 'Tatmadaw' untuk mengurangi hoaks.
Facebook memiliki jutaan pengguna di Myanmar. Setelah kudeta militer terjadi Facebook akan mengurangi konten yang disebarkan akun 'Tatmadaw'.
Baca Juga
Selain itu Facebook juga tidak lagi merekomendasikan akun tersebut pada penggunanya di Myanmar. Facebook menyatakan keadaan di Myanmar sebagai keadaan darurat.
Advertisement
"Akun militer bernama Tatmadaw yang dijalankan oleh Brigadir Jenderal Zaw Min Tun terus menyebarkan hoaks sehingga kami akan mengurangi distribusi kontennya secara signifikan. Tindakan sama juga kami terapkan pada akun atau halaman yang dikuasai militer," ujar Rafael Franker, Direktur Kebijakan Publik Facebook untuk negara berkembang Asia-Pasifik dilansir Fox.
"Kami juga telah menghentikan permintaan dari Pemerintah Myanmar untuk menghapus konten seperti halnya pemerintah negara lain di dunia. Kami juga melindungi konten termasuk pidato politik sehingga masyarakat Myanmar bisa mengekspresikan dirinya dan menunjukkan pada dunia apa yang terjadi di sana.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement