Marak Hoaks Vaksin Covid-19, Pemerintah Bulgaria Khawatirkan Dampak ke Sektor Ekonomi

Hal ini tentu sangat ironis. Pasalnya, Bulgaria sebagai anggota Uni Eropa punya banyak akses untuk mendapatkan stok vaksin covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 22 Sep 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 17:00 WIB
Vaksinasi Jemput Bola untuk Lansia di Malaysia
Ilustrasi vaksin covid-19. (AP Photo/Vincent Thian)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks menjadi masalah besar dalam program vaksinasi covid-19 di Bulgaria. Banyaknya informasi salah dan hoaks seputar vaksin itu membuat Bulgaria baru sukses memvaksinasi 15 persen dari jumlah penduduknya.

Hal ini tentu sangat ironis. Pasalnya, Bulgaria sebagai anggota Uni Eropa punya banyak akses untuk mendapatkan stok vaksin covid-19.

Bahkan karena sangat sedikit warga yang mau divaksin covid-19, Bulgaria sampai mendonasikan 172.500 dosis vaksin yang akan kadaluarsa ke Bhutan. Beberapa ratus dosis lainnya juga harus dibuang begitu saja karena sangat sedikit warga yang mau divaksin.

"Di sini kita memiliki badai ketidakpercayaan, golongan anti-vaksin, dan hoaks yang sempurna. Kematian sangat tinggi namun orang tidak percaya apa pun," ujar Prof. Nikolay Vitanov, ahli matematika di Akademi Ilmu Pengetahuan Bulgaria sekaligus penasihat pemerintah untuk strategi pengendalian covid-19 dilansir Sharecast.

Pemerintah Bulgaria menjelaskan keengganan warganya untuk mendapatkan vaksin covid-19 akan berdampak besar pada perekonomian.

"Jika kita terus berperilaku seperti orang bodoh di Eropa, itu akan memukul ekonomi dan pariwisata kita. Tidak ada yang mau datang ke Bulgaria jika kami angka vaksinasi tetap di bawah 20 persen. Orang hanya akan memilih tempat yang aman dan kami tidak seperti itu sekarang," ujar Angel Kunchev, Kepala Inspektur Kesehatan Negara Bagian Bulgaria.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya