Mitos Kesehatan Sepekan: Menghirup Jahe Bubuk Membunuh Virus Corona hingga Minum Kopi Pahit Sembuhkan COVID-19

Beberapa kabar hoaks dan mitos kesehatan masih bermunculan di media sosial. Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 31 Jan 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Cek Fakta kesehatan
Ilustrasi Cek Fakta

Liputan6.com, Jakarta - Informasi hoaks terus bermunculan di media sosial, tidak terkecuali hoaks dan mitos kesehatan yang dapat mempengaruhi masyarakat. Salah satunya klaim jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19.

Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Januari 2022. Akun Facebook tersebut mengunggah sebuah video berisi pernyataan dari seorang pria yang diklaim sebagai dr Zarir Udwadia.

Pria itu mengatakan bahwa jahe bubuk dapat membunuh virus termasuk COVID-19. Ia pun menghirup jahe bubuk tersebut.

"The reason is very scientific, dried ginger is highly alkaline and it has a high pH value. When you put it inside all the mucus and the acid. The infections which you have are all acidic and have low pH. They get killed instantly. As you know, the virus COVID and other virus travels through the nostrils, through the mucus into the throat and then possibly onto the lungs. So from the nostrils itself where we ingest it, if we take care of it, we'll be perfectly fine. So please circulate this in the public interest too, as many people can benefit from it," kata pria tersebut.

Namun setelah ditelusuri, klaim menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19 ternyata tidak benar. Faktanya, Menghirup jahe bubuk tidak bisa membunuh COVID-19.

Selain informasi menghirup jahe bubuk bisa membunuh COVID-19, terdapat mitos kesehatan lain yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Minum Kopi Pahit Bisa Sembuhkan COVID-19 Varian Omicron

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi cara mengobati Covid-19 varian omicron dengan meminum kopi pahit
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi cara mengobati Covid-19 varian omicron dengan meminum kopi pahit

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi cara mengobati Covid-19 varian omicron dengan kopi pahit. Informasi cara mengobati Covid-19 varian Omicron kopi pahit tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi tersebut:

"HOREE.. DAPAT ILMU BARU

( Atasi OMICRON )

Penyembuhan Flu & Sakit Kepala dengan cepat....

Sebarkan ke seluruh kenalan Anda...

Saat mau Flu. Silahkan coba. Tanpa ada bahayanya...

Semoga Flu & Sakit Kepala anda segera berlalu !!!

PERHATIKAN GEJALA OMICRON YANG SERING DI DENGUNGKA👇👇👇

Jika merasa mau Flu dengan tanda ingus mulai meleleh, bersin2, sedikit sakit kepala, nafas agak mulai sesak, Itu saatnya gejala Flu terjadi...

1. Segera minum 2 - 3 gelas air putih hangat Tunggu 3 s/d 5 menit.

2. Seduhlah 1 cangkir kopi panas, segala jenis kopi pahit tanpa gula pasir Wajib diminum selagi panas baru bermanfaat.

3. Setelah 20 s/d 30 menit sehabis minum air hangat & kopi panas tanpa gula pasir tadi, Anda akan segera pipis. Yang menakjubkan...: Flu, bersin2 & sakit kepala pun lenyap dari Anda.

Pengen tahu kenapa ?

1. Kopi tanpa gula pasir memicu kita cepat pipis, ditambah air hangat yg kita minum, membuat virus yg di dlm tubuh kita, terkuras keluar

2. Kopi pahit tanpa gula pasir adalah additive, penambah semangat, sehingga membuat kita lebih `` aware``. Rasa kantuk telah dihilangkan, Virus telah terkuras sebagian sewaktu kita pipis, maka flu akan cepat sembuh.

Semoga banyak orang memetik manfaatnya...

SEHAT ITU INDAH...HIDUP JADI LEBIH BERMAKNA..."

Setelah ditelusuri, informasi cara mengobati COVID-19 varian omicron dengan meminum kopi pahit ternyata tidak benar.

Belum ada uji klinis terkait penyembuhan omicron dengan meminum kopi pahit, flu atau omicron itu tidak ada hubungannya dengan kopi.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya