Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Perkumpulan Literasi Indoneisa, Wien Muldian, mengatakan literasi menjadi hal penting dalam pembentukan pendidikan yang lebih berkualitas dan memperoleh kecakapan hidup.
Selain mampu membuat seseorang lebih berpikir kritis terhadap infomasi dan pengetahuan yang diterima, literasi juga dapat memberikan kemudahan dalam menyampaikan pendapat dengan bekal pengetahuan dari buku yang dibaca.
Baca Juga
“Selama ini orang enggak ngeh, mereka membaca lebih ke untuk mencari informasi dan mencari hiburan. Padahal, dengan membaca itu bisa membandingkan informasi satu dengan informasi yang lainnya, pengetahuan satu dan pengetahuan lainnya. Akhirnya dia punya kecakapan memilih mana pengetahuan yang penting buat dia,” kata Wien kepada Antaranews, Juma’at (9/9).
Advertisement
Wien juga menambahkan, dengan literasi orang akan memiliki kemampuan dalam menyelasaikan masalah, bekerja dalam tim, mengevaluasi diri sendiri, serta akan lebih adaptif dan pandai memanfaatkan teknologi di kehidupannya.
Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psikolog dari Universitas Indonesia juga sependapat dengan Wien. Dia menyatakan, dengan memperbanyak literasi lewat membaca juga bisa membuat otak lebih aktif, jadi proses pembejaran akan lebih mudah.
“Kita seolah membuat theatre of mind di dalam pikiran kita membayangkan apa yang kita baca dan mengaitkannya dengan apa yang sudah kita ketahui. Jadi, lebih banyak sel otak yang bekerja saat membaca daripada anak hanya menonton saja.” Kata Vera.
Dalam peningkatan keterampilan literasi, pemerintah sudah merancang untuk pembiasaan membaca 15 menit sebelum kegiatan mengajar dimulai. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Tetapi, harus ada beberapa hal diperhatikan, menurut Wien diperlukan peningkatan dalam kesadaran dan pemahaman tentang literasi tidak hanya sebatas membaca. Dan juga akses pada sumber bacaan berkualitas dan peningkatan layanan perpustakaan.
Hinggis Leonanda/Universitas Multimedia Nusantara
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement