Liputan6.com, Jakarta- Mencari kerja merupakan proses yang menantang, membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Di tengah persaingan yang ketat, banyak orang terburu-buru ingin mendapatkan pekerjaan yang diimpikan, tanpa memperhatikan potensi risiko yang mengintai. Salah satu risiko yang perlu diwaspadai adalah penipuan lowongan kerja.
Penipuan lowongan kerja merupakan modus kejahatan yang memanfaatkan kerentanan pencari kerja dalam memenuhi kebutuhan finansial atau meraih peluang karier. Para penipu biasanya akan mengiklankan lowongan kerja yang menarik dengan gaji tinggi, jam kerja fleksibel, atau benefit yang menggiurkan. Namun, di balik tawaran manis tersebut, terdapat jebakan yang berbahaya.
Baca Juga
Untuk melindungi diri dari penipuan lowongan kerja? Simak tanda-tandanya dalam daftar berikut ini.
Advertisement
1. Tawaran Pekerjaan yang Terlalu Bagus untuk Menjadi Benar
* Gaji yang tidak realistis, tawaran gaji yang jauh di atas standar industri atau tidak sebanding dengan kualifikasi dan pengalaman Anda merupakan indikator kuat penipuan. Periksalah gaji standar untuk posisi serupa di perusahaan serupa.
* Benefit yang berlebihan, penipuan lowongan kerja sering kali menawarkan benefit yang tidak masuk akal seperti perjalanan gratis, mobil mewah, atau bonus yang tidak realistis.
* Jam kerja yang fleksibel dan mudah, tawaran jam kerja yang terlalu fleksibel atau tidak memerlukan kehadiran di kantor, terutama jika Anda belum pernah bertemu atau berkomunikasi dengan pihak perusahaan, patut dicurigai.
2. Komunikasi yang Tidak Profesional
* Alamat email atau website yang mencurigakan, alamat email yang tidak profesional seperti @gmail.com atau @yahoo.com, atau website yang tidak memiliki domain yang kredibel, patut dipertanyakan.
* Kesalahan tata bahasa dan ejaan, kesalahan tata bahasa dan ejaan yang banyak dalam email, postingan, atau website perusahaan merupakan tanda kurang profesional.
* Nada percakapan yang agresif atau mendesak, penipu biasanya akan mendesak Anda untuk segera memutuskan dan tidak memberikan waktu untuk memikirkan tawaran tersebut.
Tips Berikutnya
3. Proses Rekrutmen yang Tidak Transparan
* Tidak ada wawancara tatap muka, penipuan lowongan kerja biasanya akan menghindari wawancara tatap muka dengan berbagai alasan. Mereka mungkin mengklaim bahwa perusahaan menerapkan proses rekrutmen online, tetapi sebenarnya mereka hanya ingin menghindari pertemuan fisik untuk menghindari terbongkarnya identitas mereka.
* Tidak ada informasi mengenai perusahaan, Anda kesulitan mendapatkan informasi detail tentang perusahaan, seperti alamat kantor, website resmi, atau profil perusahaan di LinkedIn.
* Permintaan data pribadi yang tidak relevan, perusahaan meminta informasi pribadi yang tidak relevan dengan posisi yang dilamar, seperti nomor KTP, nomor rekening bank, atau data pribadi lainnya.
4. Permintaan Uang atau Pembayaran
* Biaya untuk proses rekrutmen, penipu biasanya akan meminta Anda untuk membayar sejumlah uang untuk biaya rekrutmen, biaya pelatihan, atau biaya administrasi.
* Permintaan untuk transfer uang, Anda diminta untuk mentransfer uang ke rekening tertentu dengan alasan yang tidak jelas.
* Penawaran bantuan visa atau sponsor, penipu biasanya akan menawarkan bantuan visa atau sponsor untuk bekerja di luar negeri, tetapi dengan imbalan sejumlah uang.
5. Tanda-Tanda Lain yang Mencurigakan
* Tidak ada informasi tentang perusahaan di media sosial, Anda tidak menemukan informasi tentang perusahaan di media sosial seperti LinkedIn, Facebook, Twitter, atau website resmi perusahaan.
* Perusahaan mengklaim memiliki kantor cabang di berbagai negara, tetapi tidak memiliki website atau informasi kontak yang valid.
* Perusahaan menggunakan alamat email yang berbeda setiap kali berkomunikasi dengan Anda.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.