Puspawarna, ‘warna-warni bunga’ Indonesia di Luar Angkasa

Musik gamelan yang menjelajah ke angkasa raya

oleh Rina Nurjanah diperbarui 24 Jan 2015, 11:05 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2015, 11:05 WIB
Puspawarna, ‘warna-warni’ Indonesia di luar angkasa
Musik gamelan yang menjelajah ke angkasa raya

Citizen6, Jakarta Masyarakat Jawa Tengah mungkin tidak asing lagi dengan kata 'puspawarna', musik gamelan yang biasanya dimainkan untuk menyambut pangeran masuk ke istana.

Puspawarna, yang liriknya dibuat oleh Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV dari Surakarta (1853-1881), untuk mengenang istri dan selirnya itu terpilih menjadi salah satu instrumen yang dicantumkan bersama karya musisi dari berbagai benua di Timur dan Barat untuk dimasukan kedalam Voyager, sebuah wahana luar angkasa untuk mempelajari planet Jupiter dan Saturnus.


Voyager ini juga berfungsi sebagai "pembawa pesan untuk peradaban ekstraterestrial" karenanya, Tim memutuskan Voyager akan membawa musik terbaik, galeri foto, dan suara-suara kehidupan baik alami maupun artifisial. Semuanya direkam dalam piringan suara yang terbuat dari emas, Voyager Golden Record untuk dibawa mengangkasa pada 1977.

Selain musik tradisional kita yang terbang menuju angkasa luar, seorang maestro gamelan Indonesia di masanya, Tjokrowasito (K.P.H Notoprojo) yang mengajar gamelan di Institusi Seni California (1971) yang juga memainkan Puspawarna tersebut mendapat kehormatan atas jasanya mencetak generasi-generasi pertama musisi gamelan di Amerika dengan adanya sebuah bintang baru di rasi Andromeda yang dinamakan merujuk dari namanya, yaitu "Wasitodiningrat".

Kini Puspawarna yang berdurasi 4 menit 43 detik tersebut bersama wahana Voyager telah berada di wilayah interstellar, yang merupakan sebuah ruangan luas di antara sistem tata surya dan bintang-bintang. Jaraknya sejauh 19 miliar kilometer dari Bumi!

Sumber : http://historia.co.id/

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya