Nasionalisme Ala "Orang Kampung" di Pulau Terdepan Indonesia

Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke-70 tingkat desa Lamalela dihadiri oleh barisan siswa/i SDI Ilowutung

oleh Liputan6 diperbarui 18 Agu 2015, 15:05 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 15:05 WIB
Nasionalisme Ala "Orang Kampung" di Pulau Terdepan Indonesia
Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke-70 tingkat desa Lamalela dihadiri oleh barisan siswa/i SDI Ilowutung

Citizen6, Jakarta Dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI yang ke-70 tingkat desa Lamalela dihadiri oleh barisan siswa/i SDI Ilowutung, barisan siswa/i SMPN Satap Ilewutung, barisan Linmas, Masyarkat, dan juga Undangan.

Bertindak selaku komandan upacara saat itu adalah Gaspar Laga yang juga merupakan guru olahraga SMPN Satap Ilewutung, inspektur upacara adalah kepala desa Lamalela, bapak Paskalis Lili Lengari. Paskibraka masih yang sama dibawah pimpinan saudara Ako yang telah mensukseskan HUT pramuka ke-54 gugus Paehati di Hidalabi desa Banitobo.

Sebagai penutup sambutan Bupati Lembata dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI KE-70 yang dibacakan di seluruh desa se kabupaten Lembata, sebuah kutipan dari St. Jhon "orang-orang sukses mencintai pekerjaan mereka; .... mereka terus mengembangkan diri ... dan mereka tahan banting menghadapi waktu, kegagalan, dan kemalangan"

Selain membacakan sambutan tersebut, Paskalis Lili Lengari selaku inspektur upacara menyampaikan beberapa hal strategis berkaitan tema kemerdekaan "ayo kerja". Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab antara lain: 1) penetapan dan penegasan batas desa, 2) pembangunan posyandu, dan 3) rabat jalan.

Selanjutnya ia mengharapkan setiap warga mulai dari, aparat desa, para guru, dan warga masyarakat secara keseluruhan untuk mengisi kemerdekaan dengan caranya sendiri-sendiri dengan tulus ikhlas. Sebab kita bukan berjuang untuk kemerdekaan ini tetapi hanya mengisi kemerdekaan. Sebagai desa yang menyandang status wilayah terpencil, terisolir, dan terpinggirkan (3T) maka mari kita membangun desa ini dengan "hug'e tou-mat'ge tou" yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya "satu hati-satu pikiran"

Selengkapnya

Pengirim:

Hyronimus Lado

Twitter: @hyrolado 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya