Liputan6.com, Jakarta - Demam Pokemon Go mewabah dunia. Semua orang kecanduan dengan gim berbasis augmented reality besutan Nintendo, Pokemon Corp, dan Niantic Labs ini. Namun siapa sangka, permainan menangkap Pokemon ini juga bisa menyusahkan bagi orang lain. Seperti yang dialami pria berikut ini.
Baca Juga
Boon Sheridan adalah seorang desainer yang tinggal di Massachusetts dengan istri dan kucingnya. Tahun lalu, keluarga ini pindah ke sebuah rumah indah yang awalnya merupakan gereja pada tahun 1800-an. Mereka memilih rumah tersebut karena menyukai rumah-rumah dengan bentuk yang unik. Setelah Pokemon Go dirilis di Amerika Serikat, Sheridan tak ketinggalan mengunduh aplikasi tersebut untuk mencoba menangkap Pokemon. Saat itulah, ia menyadari ada sesuatu yang aneh.
Advertisement
Dalam peta di Pokemon Go, rumahnya diberi tanda sebagai "gym," tempat di mana pemain dapat melatih dan melawan Pokemon dari pemain lainnya. Pokemon Gym dan Pokestop dalam permainan Pokemon Go memang seringkali berada di tempat-tempat ibadah. Tak heran, rumah Sheridan yang dulunya gereja ditandai sebagai gym.
Awalnya, ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut sampai keesokan paginya, orang-orang mulai berdatangan mendatangi rumahnya. Sebagian besar mereka merupakan remaja dan anak muda. Mereka akan duduk di luar rumah, di halaman, atau seberang jalan sambil menatap rumahnya dan memainkan ponsel mereka.
These cats figured it out, the bench in the park across the street is close enough to be ‘in’ the gym. pic.twitter.com/HAlVp84cd6
— Boon Sheridan (@boonerang) July 9, 2016
Alasan para pemain berlama-lama dekat gym adalah agar mereka bisa terus mempertahankan gym tersebut sebagai milik tim mereka. Makin lama, makin banyak yang berkumpul di sekitar rumah Sheridan.
"Saat malam tiba dan mereka masih berkumpul sepanjang malam, semuanya mulai menyeramkan," ujar Sheridan seperti dilansir dari Buzzfeed, Senin (11/07/2016).
Dalam sehari saja, sudah 50 orang yang mendatangi rumahnya. Untuk menjaga hubungan baik, Sheridan pun mendatangi orang-orang yang berkumpul di luar rumahnya. Berbincang-bincang sambil membahas Pokemon. Ia bahkan berkenalan dengan trainer pemilik Pokemon Gym tersebut.
Woohoo! I met the owner of my gym. Nice guy. pic.twitter.com/uujdC3JYbA
— Boon Sheridan (@boonerang) July 10, 2016
Menurut Sheridan, ia tak mempermasalahkan rumahnya ditandai sebagai gym. Yang mengganggu adalah di malam hari, mereka tidak juga menjauh dari rumahnya. Ia juga khawatir tetangganya khawatir dengan keramaian di sekitar rumahnya tersebut.
Kini Sheridan berharap dapat berbicara dengan pihak pengembang di balik gim Pokemon Go untuk menanyakan apakah mereka bisa menempatkan batasan atau bahkan memindahkan tanda gym di rumahnya.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6