Tak Disangka, Ini yang Terjadi Jika Kecoak Punah

Kecoak dianggap sebagai serangga menjijikkan. Namun, ada ancaman bencana kehidupan manusia bila kecoak punah.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 14 Sep 2016, 14:01 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2016, 14:01 WIB
Kecoa berdesis Madagaskar
Kecoa berdesis Madagaskar dijadikan tanda cinta. (Sumber Instagram mili, Bronx Zoo)

Liputan6.com, Jakarta Kecoak dianggap serangga menjijikkan. Kehadiran kecoak dianggap sebagai hama dan harus dimusnahkan. Namun, di balik anggapan sebagai serangga menjijikkan, kecoak bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.

Dilansir dari laman Live Science, hanya empat dari 4.500 jenis kecoak yang dapat digolongkan sebagai hama.

Selebihnya, tindakan memusnahkan ribuan jenis kecoak akan merugikan manusia. Bagaimana hal ini terjadi? Dan apakah hanya manusia yang dirugikan oleh musnahnya kecoak?

"Di seluruh dunia, serangga merupakan sumber makanan penting bagi banyak burung dan mamalia pemakan serangga kecil, seperti tikus," kata Srini Kambhampati, guru besar dan Kepala Departemen Biologi di University of Texas di Tyler, seperti dkutip dari laman Live Science.

Ahli dunia pada serangga, khususnya kecoak ini menambahkan, tak satu pun dari hewan-hewan ini hanya mengandalkan kecoak untuk makanan, sehingga mereka mungkin tidak akan punah. Namun jumlah mereka akan turun.

Sebaliknya tawon parasit, yang mengandalkan kelangsungan hidupnya pada telur kecoak, jelas bergantung sepenuhnya pada kecoa. "Spesies ini hampir pasti akan punah," kata Kambhampati.

Namun bagi manusia, kecoak berguna untuk mengendalikan siklus nitrogen. Kehilangan kecoak menjadikan siklus nitrogen menjadi kacau. Bagaimana penjelasan tentang siklus nitrogen oleh Srini Kambhampati, simak dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya: Polisi Ini Menelan 40 Pisau Tajam, Kenapa? Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya