Berkaki Raksasa, Warga Anggap Wanita Ini Korban Ilmu Hitam

Kaki Eunice Anyango mengidap penyakit tumor, tapi warga setempat curiga jika ia korban ilmu hitam.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 16 Sep 2016, 11:16 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 11:16 WIB
Berkaki Raksasa, Warga Anggap Wanita Ini Korban Ilmu Hitam
Kaki Eunice Anyango mengidap penyakit tumor, tapi warga setempat curiga jika ia korban ilmu hitam.

Liputan6.com, Kenya - Kisah malang dialami seorang perempuan dari Nairobi, Kenya. Selama beberapa tahun Eunice Anyango dibuat sengsara oleh sejenis tumor raksasa yang berkembang di kakinya.

Dilansir Mynewshub, Jumat (16/9/2016), kisahnya bermula pada 1992, ketika kaki Eunice menabrak sebatang kayu yang melukai bagian keting.

Namun, ia tak pernah pergi ke rumah sakit karena mengira cedera pada kakinya tidak serius. Tapi sejenis tumor itu mulai tumbuh dan semakin membesar hingga menyebabkannya sulit bergerak.

Anehnya warga setempat curiga jika sejenis tumor pada kaki perempuan berusia 35 tahun itu bukan penyakit, melainkan ia telah menjadi korban ilmu hitam.

Dikucilkan penduduk kampungnya

Perempuan yang kini tinggal bersama ibunya yang buta dan anak laki-laki berusia 16 tahun itu dikucilkan penduduk di kampungnya, bahkan tidak ada satupun orang yang membantunya.

Mabel Akiso, tetangga Eunica mengatakan jika kepala desa telah mengetahui keadaan yang menimpanya, tapi tidak ada tindakan apapun untuk membantunya.

"Banyak penduduk desa percaya jika perempuan dan keluarganya menjadi korban ilmu hitam. Sebab itu banyak penduduk menjauhkan diri dari keluarga ini karena takut terkena sihir serupa," ucap Akiso.

Untung saja, sebuah LSM (NGO) atau dikenal sebagai Mashinani Initiative berjanji untuk membantu penyakit yang diidap Eunica.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya