Bocah Perempuan Malang, Mengidap Tumor Sebesar Buah Kelapa

Orangtua mana yang tak berduka melihat buah hatinya tak pernah ceria.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Feb 2016, 10:15 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2016, 10:15 WIB
Kisah Bocah Perempuan Malang, Mengidap Tumor Sebesar Buah Kelapa
Orang tua mana yang tak berduka melihat buah hatinya tak pernah ceria.

Citizen6, Jakarta Orangtua mana yang tak berduka melihat buah hatinya tak pernah ceria. Hal itulah yang dialami oleh sebuah keluarga di India. Setiap hari,Ā Renu Singh tidak bisa bermain dan beraktivitas layaknya bocah lain.Ā Renu yang berusia tiga tahun kini bahkan tak bisa berjalan, duduk, atau tidur secara normal.

Itu lantaran bocah perempuan itu mengidap tumor di bagian belakang kepalanya. Tumor sebesar bola rugby inilah yang menghentikan keceriaannya. Sebenarnya Renu lahir melalui persalinan normal. Seperti layaknya bocah lain, Rentu tumbuh sehat tak tampak memiliki kelainan apa pun.

Orang tua mana yang tak berduka melihat buah hatinya tak pernah ceria.

Namun Pramila Singh (30), ibu Renu mengakui, selama masa kehamilan ia tak pernah melakukan cek ultrasonografi. Sebagai pembantu rumah tangga, ia tak cukup punya uang untuk memeriksakan diri ke dokter.

Seperti dilansir www.express.co.uk, Ibu Renu shock melihat ada yang tak biasa di kepala putrinya.

ā€œAwalnya saya pikir itu bukan penyakit yang serius dan akan sembuh sendiri,ā€œ katanya.

Ternyata anggapan ibu muda ini keliru. Benjolan di kepala Renu terus tumbuh sampai sebesar bola rugby.

"Dia menangis jika disentuh kepalanya atau saat dia berbaring untuk tidur. Dokter menyuruh untuk segera mengoperasi kepalanya, karena akibatnya akan fatal jika tak dioperasi segera," ia menambahkan.

Orang tua mana yang tak berduka melihat buah hatinya tak pernah ceria.

Namun apa daya, karena terbelit kemiskinan ia tak pernah membawa Renu ke rumah sakit besar yang mempunyai alat canggih untuk mengoperasi tumor.

"Kami tak mempunyai uang, kami memiliki begitu banyak mulut untuk diberi makan. Sementara pendapatan kami tiap hari sangat kecil. Membawa ke rumah sakit dan membayar perawatannya di luar kemampuan kami,ā€œ katanya.

Dia berharap agar putrinya memperoleh bantuan keuangan dari pemerintah atau orang-orang agar nyawa putrinya bisa diselamatkan.

Orang tua mana yang tak berduka melihat buah hatinya tak pernah ceria.

Saat ini Renu juga tak bersekolah. Di samping karena kepalanya yang selalu sakit, keluarganya juga tak punya biaya.

Ā 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya