Wheel Story Gelar Charity di Sekolah Hunu-Uchu, Timor Leste

Liputan6.com, Jakarta Minggu lalu, tepatnya hari Rabu lalu (19/10) Kami bersama kawan-kawan Wheel Story yang ada di Timor-Leste melaksanakan kegiatan charity dengan mengunjungi sekolah Hunu-Uchu di desa Laline, Luhan Rai Kuak di Aitana sekitar 65 Km sebelah Timur Viqueque.

Nama Hunu-Uchu sendiri di ambil dari nama kakek Xanana Gusmao dan juga kakek dari Xanana Gusmao juga sebagai pendiri desa Laline. 170 anak-anak mulai dari Play Group dan Sekolah Dasar yang tergabung di sekolah Hunu-Uchu termasuk para guru telah menanti kehadiran kami.

Rasa lelah dan capek mengendarai motor dari Viqueque melewati jalanan berlubang, berpasir serta tanjakan dan turunan terjal belum lagi panas dan  debu yang bertebaran terbayar setelah melihat anak-anak di sekolah ini ceria. Grup yang tergabung dalam perjalanan mengelilingi Timor-Leste pun tak patah semangat menjadi bagian dalam charity ini.

Meskipun untuk mencapai sekolah ini perlu perjalanan yang lama, hampir 2 pekan menyusuri pedalaman Timor-Leste.

Ada Veronica (Inggris) & Malte (Jerman) mengendarai Suzuki DR650 dan Stuart (Australia) dengan Honda CT110 dan saya sendiri dengan motor kebanggaan Honda CB500X. Sedangan Clinton (Australia) mengendarai Honda Transalp 650 memilih tinggal di Viqueque sambil perbaiki motor.

Boy Sabak (Timor Leste) dengan Yamaha XT125 berada paling depan sebagai penunjuk jalan. Kiera Zen sebagai donatur bantuan amal dengan menyediakan tas sekolah untuk anak-anak di sekolah Hunu-Uchu mengendarai 4x4 dari Dili yang memuat tas sekolah untuk anak-anak disana.

Dan tibalah waktunya untuk membagikan tas sekolah. Sebelumnya anak-anak merapikan barisan di lapangan sekolah, menyanyikan lagu nasional Timor-Leste dan setelah itu dengan tersenyum lebar satu persatu kami salurkan tas sekolah kepada setiap anak-anak di sekolah Hunu-Uchu.

Keceriaan dan rasa percaya diri terpancar dari wajah anak-anak desa Lalini, para guru pun ikut senang dengan kegiatan ini. Masyarakat sekitar sangat senang dengan kehadiran kami sampai salah satu rumah sudah menyiapkan makan siang untuk kami semua.

Sungguh hari yang berarti baik untuk sang petualang maupun anak-anak yang kami kunjungi. Luar biasa! satu keceriaan dan senyuman telah kami ciptakan di salah satu desa di pedalaman Timor-Leste sebagai bentuk rasa perhatian dan peduli akan tanah yang kami explore bersama motor kebanggaan kami. Suatu hari kami pasti kembali lagi di Timor-Leste.

 Penulis:

Mario Iroth

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6