Ahmad Fuadi, Novelis Dunia yang Menulis dengan Hati

Ahmad Fuadi, Novelis serta motivator terkenal yang datang pada acara Inspirato Liputan6.com

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 23 Nov 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2016, 18:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ahmad Fuadi, penulis novel yang kariernya sudah tidak diragukan lagi. Karya pertamanya yang sudah diadopsi menjadi layar lebar yaitu Negeri 5 Menara, mendapat respon positif dari masyarakat.

Tak hanya menjadi penulis novel, Ahmad Fuadi juga mendirikan Komunitas Menara, sebuah yayasan sosial untuk membantu pendidikan masyarakat yang kurang mampu. Saat ini Komunitas Menara mempunyai sebuah sekolah anak usia dini yang gratis di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

Ditemui Liputan6.com dalam acara Inspirato Liputan6.com, Ahmad Fuadi bercerita tentang pengalamannya dalam menulis dengan hati dan keajaiban sebuah tulisan dalam dirinya sebagai berikut:

Apa motivasi Anda dalam menulis?

Motivasi saya dalam menulis adalah saya ingin menemukan cara untuk menyampaikan hal baik ke banyak orang. Tak hanya itu, tulisan saya pun akan melintasi batas umur, jika saya sudah tidak ada, tapi buku saya tidak akan mati. Motivasi saya yang terpenting adalah jadilah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

Apa arti menulis bagi Anda?

Menulis itu adalah cara untuk memaksimalkan manfaat diri sendiri untuk orang lain. Setiap orang pasti memiliki caranya sendiri, kalau cara saya adalah menulis dengan hati. Kemanfaatan menulis itu ialah menembus segala batas, seperti batas geografis, agama, ras, bahasa, dan waktu. Tulisan dapat membawa kita akan terbang ke mana pun, termasuk mengelilingi Indonesia dan dunia.

Kapan waktu menulis yang tepat bagi Anda?

Dalam menulis, diusahakan itu setiap hari, bisa pagi, siang, atau pun malam. Tapi selama ini saya lebih senang menulis di pagi hari karena masih segar.

Bagaimana tips menulis agar tidak “out of the topic” atau keluar dari inti tulisan?

Sebenarnya keluar dari inti tulisan itu tidak apa-apa, karena ide suka datang pada saat menulis. Namun, biasanya saat sebelum menulis, terlebih dahulu membuat mind mapping, jadi saya menggambarkan cerita besar dahulu. Paling terpenting, jangan membatasi sebuah ide yang muncul di pikiran.

Apakah ada sastrawan yang menjadi motivator Anda dalam menulis?

Banyak penulis yang menjadi motivator saya dalam menulis, mulai dari Pramoedya Ananta Toer, Khaled Hosseini, Andrea Hirata, Tere Liye, Habiburrahman El Shirazy, Dewi Lestari, dan Eka Kurniawan. Bagi saya semua tulisan dapat menyemangati dalam menulis juga.

Mengakhiri perbincangan, Ahmad Fuadi berpesan bagi penulis-penulis muda. "Anda harus mulai menulis sekarang juga dan temukan topik yang membuat Anda senang. Bagi penulis muda, teruslah belajar dan menulis dengan hati," pungkasnya.

Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

 **Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Ahmad Fuadi dan Negeri 5 Menara di Inspirato Liputan6.com. Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Penulis

Feny Sasmitha - Politeknik Negeri Jakarta

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya