Kitsault, Kota Hantu Terawat Tapi Tak Ada yang Berani Tinggal

Meski bangunan di tempat ini terawat dan listrik menyala, tapi tak ada yang berani tinggal. Kenapa?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 03 Feb 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2017, 16:00 WIB
Kitsault, Kota Hantu Terawat Tapi Tak Ada yang Berani Tinggal
Meski bangunan di tempat ini terawat dan listrik menyala, tapi tak ada yang berani tinggal. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Saat membahas kota hantu, Anda mungkin akan membayangkan reruntuhan rumah, jendela pecah, suasana yang suram dan menyeramkan. Tetapi tidak demikian di Kitsault.

Kota yang terletak di pantai utara dari British Columbia, Kanada itu tidak seperti kota hantu kebanyakan. Di sana, Anda malah menemukan barisan rumah yang rapi, pusat perbelanjaan, restoran, bank, teater, dan bangunan lain yang masih terawat.

Anehnya, meski lampu di sana selalu dihidupkan, pohon-pohon di pinggir jalan dipangkas rapi begitupun rumputnya, tidak ada yang tinggal di sana sejak tahun 1982.

Melansir dari Amusingplanet, Jumat (03/02/2017), sejarah kota ini dimulai pada tahun 1979 sebagai komunitas pekerja tambang molibdenum. Molibdenum merupakan logam berat yang biasa digunakan untuk mempertahankan baja dari korosi.

Penemuan tambang tersebut membuat orang-orang berdatangan. Proyek pembangunan besar-besaran pun dimulai. Insinyur dan pekerja konstruksi didatangkan dari seluruh Amerika Utara.

Lebih dari 100 rumah dibangun. Untuk melengkapinya, dibangun pula rumah sakit modern dan pusat perbelanjaan, restoran, bank, kantor pos, dan lain-lain. Namun sama seperti kota-kota tambang lainnya, pasar untuk Molibdenum pun jatuh.

- 

Hampir 18 bulan setelah keluarga pertama menetap di kota tersebut, resesi parah terjadi. Tambang ditutup dan kota dengan sekitar 1.200 orang penduduk itu ditinggalkan. Kota Kitsault pun terlupakan.

Pada tahun 2005, seorang pengusaha India kelahiran Amerika bernama Krishnan Suthanthiran membeli kota itu. Ia menggelontorkan triliunan rupiah untuk merawat kembali kota tersebut.

Meski pekerja didatangkan untuk merawat bangunan dan tanaman di kota tersebut, tetap tidak ada yang tinggal di kota itu. Pengusaha tersebut yakin suatu saat Kota Kitsault akan kembali jaya dengan rancangan proyek Liquefied Natural Gas (LNG) yang ia persiapkan.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya