Tragis, Gadis Kecil Miskin Dirantai Selama 5 Tahun

Karena tak memiliki biaya, gadis kecil itu terpaksa dirantai agar tak melukai orang lain dan dirinya sendiri.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 05 Jul 2017, 13:35 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 13:35 WIB
Idap Penyakit Langka, Gadis Kecil Miskin Dirantai Selama 5 Tahun
Doc: South China Morning

Liputan6.com, Beijing - Seorang gadis kecil yang telah dirantai selama lima tahun, akhirnya dilepas dan mendapat perawatan medis. Bocah berusia tujuh tahun bernama Xiaoxinli itu didiagnosis menderita atrofi otak pada usia dua tahun saat ia dikirim ke rumah sakit karena demam.

Dokter di rumah sakit mengatakan bahwa gadis kecil tersebut memerlukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas yang lengkap. Akan tetapi, keluarga miskin itu tak mampu melakukan perawatan lebih lanjut untuk gadis kecil itu.

Sang nenek mengatakan bahwa seluruh pendapatan keluarga berasal dari orang tua Xiao yang bekerja sebagai tukang bangunan. Uang yang diperoleh tidaklah banyak dan hanya cukup untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Tanpa perawatan medis, sang nenek mengklaim cucunya berangsur kehilangan kemampuan berbicara. Tingkah laku Xiao juga mulai berubah menjadi aneh..

"Saat aku menggendongnya di punggung, ia mulai menggigit dan mencakar punggungku," aku sang nenek seperti dilansir dari South China Morning Post.

Sang nenek pun terpaksa merantai cucunya saat dia pergi berladang. Ia terpaksa melakukan itu meski tak mau sebab bila tidak Xiao akan melukai dirinya sendiri atau saudaranya yang serumah.

Untunglah, kisah Xiao didengar oleh departemen urusan sipil dan Palang Merah di Kota Baoshan, Tiongkok. Pihak pemerintah itu kemudian berjanji membantu membayar biaya pengobatannya.

Tak hanya itu, tiap bulan keluarga itu juga akan memperoleh tunjangan. Xiao sendiri dijadwalkan akan dibawa ke rumah sakit pada Jumat (07/07).

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya