Liputan6.com, Jakarta Seorang pastor asal Sierra Leone, Emmanuel Momoh, mendonasikan sebuah berlian senilai US$ 6,5 juta atau setara Rp 87 miliar pada sebuah acara pelelangan di New York.
Hasil dari pelelangan tersebut akan gunakan untuk membantu pemerintah memperbaiki infrastruktur negara Sierra Leone.
Advertisement
Baca Juga
Berlian yang donasikan Emmanuel Momoh bukanlah batu berlian berukuran kecil. Batu berlian Momoh dianggap sebagai yang terbesar ke-14 yang tercatat dalam sejarah. Berlian itu memiliki 706 karat yang dinamakan dengan "peace diamond".
Tim yang menemukan berlian ini terdiri dari Pastor Momoh, seorang manajer, dan pemilik asli dari berlian tersebut. Mereka menemukannya di daerah timur Sierra Leone yang tepatnya berada di wilayah Kono.
Untuk memberikan kemajuan kepada negerinya, tim yang menemukan berlian itu pada Maret yang lalu, akhirnya menyerahkannya kepada pemerintah.
Sudah terjual
Mereka yakin untuk menjual berlian itu melalui pemerintah, agar uang hasil penjualan berlian bisa digunakan untuk membantu infrastruktur negara.
Selain itu mereka berharap dana yang dikumpulkan bisa juga didonasikan untuk mengembangkan proyek lokal.
"Apa yang aku telah lakukan merupakan bukti bahwa aku mencintai negaraku. Aku pecaya diri bahwa aku telah memutuskan pilihan yang tepat," ujar Pastur Emannuel Momoh, seperti dilansir dari Buzzfeed, Jumat (22/12/2017).
Berlian berukuran seperti telur itu sudah terjual pada seorang penjual perhiasan mewah asal Inggris bernama Laurence Graff.
"Seratus persen hasil dari pelelangan berlian ini akan diberikan kepada pemerintah dan masyarakat Sierra Leonne. Hal seperti ini sebelumnya tak pernah terjadi," ucap Martin Rapaport, Kepala Perusahaan Rapaport yang mengurus pelelangan peace diamond.
Advertisement
Blood diamond
Hasil dari donasi berlian tersebut akan digunakan untuk menyediakan air bersih, listrik, pelayanan kesehatan serta pendidikan bagi masyarakat Sierra Leone termasuk pada daerah ditemukannya berlian tersebut.
Meskipun terkenal sebagai negara penghasil berlian, negara yang berlokasi di wilayah Afrika Barat itu tak sekaya kelihatannya. Penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Sierra Leone pernah diporakporandakan oleh perang saudara selama beberapa dekade. Perang itu telah berakhir pada 2002, tapi sisa perang masih bisa dirasakan hingga sekarang. Pihak pemberontak biasanya menyandera masyarakat dan menyuruh mereka untuk bekerja menggali dan mencari berlian.
Sebagai gantinya berlian akan dijual dan ditukarkan dengan senjata. Kejadian itulah yang merujuk Sierra Leone disebut dengan negara "blood diamond".
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini.