5 Alasan Mengapa Orang-Orang Cerdas Sulit Bahagia

Walaupun memiliki kecerdasan di atas rata-rata, tetapi orang-orang cerdas justru kesulitan untuk merasakan bahagia.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 17 Jan 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 09:30 WIB
Ilustrasi orang cerdas
Ilustrasi orang cerdas (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Selain berpenampilan menarik, mempunyai pikiran yang cerdas juga bisa membuat kagum banyak orang.

Perspektif menarik mereka dalam melihat sesuatu serta pemikiran mereka yang cemerlang biasanya cenderung disukai orang. 

Di samping itu, kebanyakan orang-orang cerdas dengan IQ yang tinggi ternyata cenderung gagal untuk menjadi orang yang bahagia. Apa penyebab mereka sering tak merasa bahagia?

Melansir Learning Mind, Selasa (16/1/2018) berikut ini merupakan lima alasan mengapa orang-orang cerdas tak sering merasa tak bahagia.

1. Mereka terlalu berlebihan menganalisa sesuatu

Berpikir dan menganalisa sesuatu merupakan hal yang kerap kita lakukan untuk melihat suatu objek atau fenomena. Biasanya orang-orang yang cerdas punya pemikiran lebih dalam ketika melihat sesuatu. 

Tindakan tersebut merupakan hal yang bagus namun jika berlebihan, maka yang akan terjadi dapat berakibat buruk pada tubuh dan pikiran.

Berlebihan dalam berpikir dapat menyita banyak waktu. Apalagi jika kesimpulan yang mereka ambil malah bertentangan dengan nurani dan pandangan sendiri. Hal ini bisa menyulitkan diri sendiri dan dapat memicu rasa frustrasi.

2. Punya standar yang tinggi

Sering Cemas Tanda Anda Cerdas?
Foto Ilustrasi

Semua orang tentu punya standar masing-masing dalam hidup mereka. Akan tetapi, orang-orang yang cerdas dan pintar biasanya punya standar yang tinggi dalam melihat sesuatu. Mulai dari standar hubungan sampai dengan standar pencapaian dalam hidup mereka.

Jika standar mereka tak tercapai atau gagal, maka hal ini malah membuat orang-orang yang cerdas justru merasa tak senang dengan hidup mereka. Akibat lainnya yang dapat ditimbulkan meliputi depresi dan jauh dari kehidupan yang damai.

3. Terlalu memaksakan diri

Untuk mencapai hal-hal yang sesuai dengan harapan mereka, biasanya orang-orang cerdas akan memaksakan diri sampai luar batas kemampuan mereka. Biasanya orang-orang seperti itu akan terbiasa untuk menyembunyikan kelemahan mereka untuk menyelesaikan sesuatu.

Mereka memaksakan diri agar kesalahan dan penyesalan di masa lalu tak kembali terulang. Padahal memaksakan diri  menyebabkan banyak kerugian, mulai dari pikiran akan menjadi lelah dan berat, serta menurunkan produktivitas. 

Selain itu, terlalu memaksakan diri sebenarnya juga dapat menyebabkan emosi yang negatif terhadap tubuh dan lingkungan sekitar. 

4. Tak pernah merasa puas

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Orang-orang yang pintar cenderung banyak ingin tahu. Mereka selalu ingin mencari sesuatu yang lebih besar dalam hidup mereka.

Biasanya mereka akan ingin memeriksa berbagai hal, mencari terori-teori yang ada serta membutuhkan banyak penjelasan. Mereka berupaya untuk merasionalisasi beragam hal dan mengevaluasi sesuatu dari berbagai macam perspektif.

Karena fokus mereka lebih kepada untuk mencari tahu atau mengalami sesuatu, hal tersebut menyebabkan rasa kepuasan dalam diri mereka sulit untuk terpenuhi. Itulah sebabnya mengapa mereka kerap mengalami kesulitan untuk merasakan bahagia.

5. Kurangnya komunikasi

Kadang sulit untuk memahami jalan pemikiran orang-orang yang pintar. Karena kemampuan kerja otak mereka yang lebih dari rata-rata, mereka menjadi sedikit berbeda dan unik di banding orang-orang lainnya.

Namun, kadang keunikan dari orang-orang pintar sering disalahpahami. Sehingga mereka cenderung lebih senang berinteraksi dengan diri mereka sendiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya