Gawat, Indonesia Darurat Minat Baca

Meskipun telah banyak program pemerintah yang dijalankan, minat baca di Indonesia tetap minim.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2018, 16:50 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2018, 16:50 WIB
Indonesia Darurat Minat Baca
Budaya baca di Indonesia sangat minim (Sumber foto: Imagination-is blogspot.com)

Liputan6.com, Jakarta Membaca buku sangatlah penting bagi semua orang karena memberikan banyak manfaat untuk kehidupan. Walaupun hal ini sudah diketahui hampir semua orang, sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia khususnya remaja yang malas membaca. Slogan “Buku adalah Jendela Dunia” seolah dianggap hanya kata kiasan tanpa makna berarti.

 

Berdasarkan hasil survei UNESCO (United Nation Education Society and Cultural Organization) pada 2012, minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara Asia lainnya. Bahkan saat itu Indonesia menempati posisi kedua terendah dari 61 negara yang di survei.

Hal ini mengundang keprihatinan baik dari lembaga pendidik, orangtua, maupun pemerintah. Upaya untuk membangun kesadaran masyarakat agar hobi membaca sudah sering dilakukan dengan banyak cara.

Tahukan kamu jika Jepang, Amerika, Jerman dan negara maju lainnya memiliki peradaban cepat karena memiliki budaya membaca yang tinggi. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka ke mana pun mereka pergi.

Kadang kita lihat buku di tangan mereka saat antri membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, di bandara, kedai kopi dan tempat-tempat lain. Di Indonesia, kebiasaan ini sama sekali belum tampak.

Jadikan Membaca sebagai Budaya

Saat ini, remaja hanya membaca buku saat membutuhkan sumber untuk mengerjakan tugas. Fenomena seperti ini juga sering terjadi saat seorang mahasiswa sedang menyusun tugas akhir atau skripsi. Padahal, akibat dari kurangnya budaya membaca, pola pikir remaja menjadi praktis dan sehingga mudah frustrasi. Padahal dengan membaca, pola pikir seseorang akan lebih terbuka dan banyak hal-hal positif yang akan dia dapatkan. 

Untuk itu, mulailah budayakan membaca buku. Agar kita mulai menyadari bahwa buku itu adalah jantung kehidupan. Karena dengan membaca buku, kita akan menjadi pribadi yang pintar, berwawasan luas dan dapat berperang melawan dunia.

 

Penulis:

Taffa Narda Wakimoto

London School Of Public Relation

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya