5 Karya Seni Drama Ratna Sarumpaet yang Mendunia

Ratna Sarumpaet kerap menulis naskah serta menyutradarai film dan teater.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 05 Okt 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 14:00 WIB
20161203-Tersangka-Makar-HZ1
Ratna Sarumpaet menaiki mobil seusai menjalani pemeriksaan di gedung Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Sabtu (3/12/2016). Ratna menyebut dirinya tidak hadir pada kegiatan 1 Desember dan tidak ikut bertanggung jawab. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Belakangan, Ratna Sarumpaet lebih dikenal sebagai figur yang kerap menghadirkan kontroversi. Padahal sejatinya, beliau sangat hebat di dunia seni drama. Ia kerap menulis naskah serta menyutradarai film dan teater.

Ratna Sarumpaet mendirikan grup teater dengan nama Satu Merah Panggung pada tahun 1974. Beliau juga kerap mendapatkan penghargaan bergengsi. Film-film yang pernah ia garap yaitu Film Lulu (1989), FTV Valada Orang-Orang Tercinta (1990), dan Rumah untuk Mama (1991).

Melansir dari berbagai sumber, berikut beberapa karyanya yang mendunia.

1. Marsinah Menggugat

Marsinah merupakan buruh yang menjadi korban Orde Baru. Pada tahun 1993, jasad sang pejuang buruh itu ditemukan di sebuah pondok. Tak diketahui siapa pembunuhnya. Kepergiannya masih menjadi misteri.

Ratna Sarumpaet pernah mengangkat kisah Marsinah tersebut dalam sebuah teater berjudul Marsinah Menggugat. Drama teater ini menceritakan bagaimana seorang Marsinah mencari keadilan untuk kaum buruh.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

2. Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah

Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet saat menuju Lampung pada 14 Agustus 2015 (Instagram/@rsarumpaet/Komarudin/Liputan6.com)

Masih mengangkat kisah Marsinah, Ratna Sarumpaet menyuarakan HAM lewat karyanya ini. Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah telah diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Dr. Robyn Fallyck dari New South Wales University, Australia.

Karya Ratna Sarumpaet ini juga menjadi bahan diskusi di berbagai forum seminar serta dipentaskan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta (September 1994); Teater Arena ASTI, Bandung (Oktober 1994); Teater TBS, Surabaya (November 1994); serta Teater Arena Taman Ismail Marzuki (Desember 1994).

3. Anak-Anak Kegelapan

Pada 8 September 2004, Teater Satu Merah Panggung menggelar drama Anak-Anak Kegelapan di Gedung Kesenian Jakarta. Drama ini mengisahkan bagaimana penderitaan keluarga yang tersudut oleh stigma Partai Komunis Indonesia (PKI).

Drama ini bagian dari acara bertajuk Amanat untuk Presiden RI. Lewat pementasan ini, Ratna mencoba memberikan penghargaan pada korban peristiwa G30S/PKI yang didiskriminasi secara ekonomi, sosial, dan politik.

 

4. Pelacur dan Presiden

Ratna Sarumpaet dan Atiqah Hasiholan
Ratna Sarumpaet saat bersama Atiqah Hasiholan di Perth, Australia (Instagram/@rsarumpaet/Komarudin/Liputan6.com)

Drama ini diangkat pertama kali pada tahun 2006. Kisahnya mengangkat tentang kemiskinan, perdagangan orang, dan kejahatan seksual perempuan di bawah umur. Karya Ratna ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan perempuan di Indonesia.

5. Jamilah dan Sang Presiden

Tahun 2007, Ratna Sarumpaet menyadur naskahnya Pelacur dan Presiden menjadi skenario film berjudul Jamilah dan Sang Presiden. Film ini disutradarai langsung olehnya dengan pemeran utama anaknya sendiri, Atiqah Hasiholan.

Film ini mendapat sambutan baik, bahkan masuk dalam ajang Academy Awards ke-82 untuk kategori film Berbahasa Asing Terbaik. Meski gagal menang, film ini mendapat penghargaan NETPAC Award di Roma, Young Prize dan Public Prize di Prancis.

Reporter: Lola Lolita

Sumber: Brilio.net

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya