Viral Lumba-Lumba Hidup di Sungai, Ini 3 Faktanya yang Harus Kamu Tahu

Lumba-Lumba yang ditemukan berenang di sungai menjadi viral beberapa waktu yang lalu. Simak 3 fakta berikut mengenai Lumba-Lumba Baiji.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 05 Feb 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2019, 16:00 WIB
Penampakan lumba-lumba air tawar di sungai Mekong (AFP)
Penampakan lumba-lumba air tawar di sungai Mekong (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, warganet dihebohkan dengan munculnya lumba-llumba yang sedang berenang di Sungai Kualah Dusun Ramean, Sumatera Utara. Hal ini merupakan hal yang tidak biasa bagi para warganet karena biasanya lumba-lumba hanya terlihat hidup di laut saja.

Padahal sebenarnya, memang ada jenis lumba-lumba yang hidup di air tawar. Berikut 5 Faktanya:

 

 

1. Memiliki Nama Ilmiah: Baiji (Lipotes vexillifer)

Lumba-lumba Baiji adalah kategori nontaxonomic yang termasuk satu dari beberapa spesies baru yang punah dari lumba-lumba yang berada di sungai air tawar dan muara. Lumba-lumba Baiji yang paling besar biasanya tumbuh hingga 2,4 meter, tetapi sebagian besar juga memiliki ukuran yang lebih kecil. Lumba-lumba sungai memiliki warna tubuh yang beragam, yaitu putih, pink, kuning, coklat, abu-abu, atau hitam.

2. Telah hidup selama 20 juta tahun di Sungai Yangtze, Tiongkok

Goddess of the Yangtze, merupakan julukan bagi Lumba-Lumba Baiji yang berarti Dewa dari Sungai Yangtze. Ia juga disebut Chinese Whale River karena sudah jutaan tahun lamanya hidup di Sungai Yangtze. Keunikan dan keindahan dari Lumba-Lumba Baiji menjadi daya tarik dan menjadi jenis lumba-lumba kesayangan Rakyat Tiongkok. 

3. Terancam Punah

Pada Tahun 2006, Lumba-Lumba Baiji dinyatakan terancam punah. Hal ini dikarenakan meningkatnya kematian Lumba-Lumba Baiji, dikarenakan salah satu penyebabnya adalah tercemarnya Sungai Yangtze.

Sebelum tahun 1950, yaitu tahun berkembangnya revolusi industri di Tiongkok, terdapat 6000 ekor Lumba-Lumba Baiji yang masih hidup. Namun seiiring berkembangnya perindustrian dan meningkatnya jumlah limbah industri di Sungai Yangtze, maka hal ini berdampak pada meningkatnya angka kematian Lumba-Lumba Baiji.

 

Reporter:

Fira Shabrina Malia

Universitas Indonesia

 

Saksikan Video Pilihan Lainnya: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya