Objek Pertama yang Kamu Lihat Bisa Ungkap Caramu Berkomunikasi

Liputan6.com, Jakarta Komunikasi menjadi hal yang umum dilakukan setiap makhluk hidup, khususnya manusia. Bahkan, jauh sebelum lahirnya bahasa, manusia di zaman prasejarah juga sudah bisa berkomunikasi.

Pada zaman itu, manusia berkomunikasi melalui simbol yang mereka gambar pada dinding-dinding gua. Hingga pada akhirnya, manusia menciptakan bahasa yang bisa dipahami oleh semua orang tanpa harus menuliskan simbol-simbol tertentu di dinding.

Dengan terciptanya bahasa, diharapkan tiap manusia dapat semakin mudah dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Terlebih lagi, komunikasi juga penting untuk pertumbuhan dan kesuksesan diri. Sebelum itu, kamu perlu mengidentifikasi caramu berkomunikasi agar tujuanmu bisa tercapai dengan mudah.

Jika kamu penasaran dengan caramu berkomunikasi, kamu dapat merujuk pada tes kepribadian berikut. Kamu hanya perlu menentukan objek pertama yang kamu lihat saat dihadapkan dengan gambar terlampir.

Selanjutnya, kamu bisa menyimak penjelasan lengkapnya, seperti yang dilansir Liputan6.com dari The Minds Journal, Senin (11/2/2019).

Kamu langsung bicara tanpa berpikir

Jika objek pertama yang kamu lihat adalah kaki seorang pria, artinya kamu adalah tipe orang yang berkomunikasi secara langsung. Kamu adalah orang yang pandai berbicara, yang membagikan pikiran serta perasaanmu dengan mudah kepada orang lain. Dengan ini, kamu juga ahli menyelesaikan urusanmu sendiri.

Namun, karena terlalu to the point, akhirnya kamu menjadi sosok orang yang sulit menampung perasaan orang yang kamu ajak bicara. Untuk menghindari hal itu, kamu bisa berusaha mengubah diri menjadi lebih peka saat berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga, kamu nggak perlu menyakiti perasaan orang itu, yang mungkin akan berdampak pada hubunganmu dengan orang tersebut.

Kamu tipe orang yang berpikir dulu sebelum bicara

Jika objek pertama yang kamu lihat adalah kaki seorang perempuan, artinya kamu adalah tipe orang yang berpikir dulu sebelum berbicara. Kamu memanfaatkan waktu yang ada untuk memahami perasaan dan pikiranmu sendiri. Kamu juga berusaha untuk menentukan waktu, tempat, serta kata-kata yang pas untuk mengutarakan pemikiranmu.

Namun, karena kejelianmu ini, terkadang kamu memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk berkomunikasi dengan orang lain. Saat kamu berusaha untuk merangkai kata-kata serta waktu yang tepat, orang yang sedang kamu ajak bicara kemungkinan salah menafsirkan dirimu yang diam.

Meskipun berpikir sebelum bicara adalah suatu hal yang baik, namun keheningan terkadang akan disalah artikan oleh orang lain. Untuk mengatasinya, kamu dapat menjelaskan kepada orang yang kamu ajak bicara bahwa kamu sedang berpikir untuk menanggapinya, dan meyakinkan mereka bahwa kamu akan segera mengutarakan pendapatmu.