Liputan6.com, Jakarta Wawancara kerja memang sangat menegangkan bagi sebagian besar pencari kerja. Pada saat wawancara, pada dasarnya kamu diminta untuk menjual kemampuan yang dimiliki seefektif mungkin.
Baca Juga
Advertisement
Resume dan CV mungkin penting dalam pencarian pekerjaan. Namun gerak-gerik atau gesture saat wawancara kerja juga menjadi hal yang utama sebagai salah satu syarat lolos mendaftar kerja. Gesture pelamar akan dibaca oleh pewawancara, terlebih jika yang mewawancarai adalah seorang psikolog. Gerakan tubuh yang gelisah tentu saja akan ditangkap pewawancara dan bisa membuatmu kehilangan kesempatan.
Bila kamu gugup dan tidak percaya diri saat wawancara kerja, maka pihak perusahaan otomatis akan ikut tidak percaya diri dengan kemampuanmu. Jangan sampai kamu memiliki kualifikasi yang mumpuni, tetapi kalah di proses wawancara kerja akibat kurang kepercayaan diri. Akibatnya, kamu akan kalah unggul dengan mereka yang lebih lihai berkomunikasi.
Untuk itu bagi yang memiliki agenda wawancara kerja, kamu bisa simak sajian berikut tentang 6 gesture yang jadi perhatian utama interviewer, seperti yang dilansir Liputan6.com dari Youngisthan, Kamis (14/2/2019).
1. Cara Duduk
Biasanya, wawancara kerja dilakukan di sebuah ruangan dengan kursi yang tersedia baik untuk interviewer maupun kamu yang melamar kerja. Nah, saat menduduki kursi yang tersedia, ada baiknya kamu duduk dengan tegak tanpa bersandar namun tidak kaku.
Pertahankan posisi dudukmu itu hingga akhir wawancara kerja agar interviewer terkesan dengan karaktermu yang konsisten. Jangan sampai kamu mengubah-ubah posisi duduk selama wawancara. Untuk itu, pastikan kamu telah berada pada posisi duduk yang paling nyaman.
Advertisement
2. Ekspresi Wajah
Memang benar bahwa wawancara kerja itu menegangkan. Terlebih lagi jika wawancara kerja itu adalah kali pertamamu mencoba peruntungan. Alih-alih memasang wajah datar dan tegang, kamu harus menyiapkan diri untuk memamerkan senyumanmu di hadapan interviewer.
Interviewer tidak pernah lupa untuk menilai ekspresi yang kamu suguhkan saat wawancara. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan perkataanmu dengan ekspresi wajah agar tidak terkesan seperti menghafal naskah.
3. Matikan Ponsel
Tidak ada salahnya untuk membawa ponselmu ke dalam ruangan wawancara kerja. Tapi, pastikan ponselmu dalam keadaan mati. Jangan sampai di tengah wawancara kerja, tiba-tiba ponselmu berdering. Selain membuatmu kaget, ponsel yang berdering juga menunjukkan bahwa kamu kurang menghargai sang interviewer.
Advertisement
4. Eye Contact
Poin ke empat ini cukup penting untuk dilakukan saat wawancara kerja. Pastikan untuk menatap interviewer tepat pada mata karena ini menunjukkan bahwa pikiranmu dalam keadaan fokus pada saat wawancara. Jangan sampai memalingkan pandangan ke arah yang jauh karena bisa menyebabkan konsentrasimu terpecah.
5. Kepercayaan Diri
Mungkin ada sebagian orang yang telah pergi wawancara kerja lebih dari sekali. Namun, jangan sampai gegabah hingga menganggap wawancara kerja hanyalah hal yang biasa. Pasalnya, wawancara kerja tiap perusahaan memiliki keunikannya masing-masing. Maka, kamu tidak bisa menerka-nerka apa yang akan terjadi saat wawancara berlangsung.
Untuk itu, persiapkan diri sebaik mungkin agar tidak terkejut saat berhadapan dengan interviewer. Sekali dirimu terlihat canggung dan lemas, interviewer akan segera mengetahui gerak-gerikmu yang tidak siap itu. Kamu bisa berlatih di depan cermin, mulai dari perkenalan diri hingga latihan menjawab pertanyaan yang mungkin dilontarkan interviewer.
Advertisement
6. Pilihan Baju
Pada umumnya, para pelamar kerja mengenakan atasan putih dan bawahan celana atau rok warna hitam. Namun, hanya karena kamu telah memakai dress code yang umum, kamu tidak memastikan bajumu sudah disetrika.
Pasalnya, baju yang lusuh akan dinilai menyepelekan agenda wawancara maupun terhadap interviewer itu sendiri. Maka, pastikan kamu tidak tergesa-gesa saat akan menghadiri wawancara kerja sehingga penampilanmu bisa terlihat rapih di depan interviewer.