Jamaah Meninggal sebelum Berangkat Haji 2025, Apakah Dapat Pahalanya? Ini Kata Buya Yahya

Jika meninggal sebelum berangkat haji 2025, apakah orang tersebut dapat pahala hajinya? Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjawabnya dengan gamblang.

oleh Muhamad Husni Tamami Diperbarui 21 Apr 2025, 09:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 09:30 WIB
Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah
Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah. (Foto oleh Muhammad Khawar Nazir: https://www.pexels.com/id-id/foto/laki-laki-pria-lelaki-suami-18996539/)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Haji adalah ibadah yang hanya dilakukan di tempat dan pada waktu tertentu, yakni di Tanah Suci dan pada Dzulhijjah. Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan bagi muslim yang memiliki kemampuan menjalankannya.

Tahun ini, calon jemaah haji Indonesia akan berangkat mulai 2 Mei 2025 secara bertahap sesuai gelombang dan kelompok terbang (kloter). Pada gelombang I, calon jemaah haji akan diberangkatkan ke Madinah terlebih dahulu, sedangkan gelombang II langsung ke Makkah.

Haji merupakan ibadah yang sangat didambakan bagi banyak muslim di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Meskipun rela harus menunggu bertahun-tahun, tapi muslim Indonesia tetap antusias daftar haji dan berharap segera mendapat panggilan menjadi tamu Allah.

Namun, namanya umur tidak ada yang tahu, tak dapat dipungkiri jika ada calon jemaah haji yang meninggal sebelum berangkat ke Tanah Suci. Soal ini pernah menjadi topik pembahasan di kajian Al Bahjah setelah ditanyakan oleh salah satu jemaahnya.

Pertanyaannya, jika meninggal sebelum berangkat haji 2025, apakah orang tersebut dapat pahala hajinya? Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjawabnya dengan gamblang. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan Buya Yahya

KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (Foto: YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Buya Yahya mengatakan, orang yang sedang mendaftar haji harus berhusnudzon kepada Allah SWT bahwa ia akan diberi umur panjang untuk beramal saleh sehingga dapat pergi haji ke Baitullah, meskipun masa tunggunya puluhan tahun.

“Husnudzon kepada Allah. Jita sering suka mikir yang nggak-nggak, apalagi dengan Allah yang Mahakuasa. Kemudian 26 tahun itu kan secara zahir. Bisa saja Anda diajukan (dipercepat). Mungkin sekali semuanya. Ini (masa tunggu haji) memang aturan negara demi ketertiban,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (21/4/2025).

Buya Yahya mengajak muslim yang memiliki kemampuan finansial lebih untuk segera daftar haji. Tak perlu memikirkan masa tunggu haji Indonesia saat ini lama, bertahun-tahun. Jika seandainya meninggal sebelum berangkat haji, maka selama dia sudah mendaftar akan tercatat mendapat pahala haji.

“Selagi Anda sudah niat, kok ternyata sudah niat dan berusaha sudah mendaftar, lah kok mati duluan, sudah dapat pahala haji. Sebab, haji itu dilaksanakan dengan azam. Sebelum melaksanakan dengan amal nyata, harus ada azam,” jelas Buya Yahya.

Pesan Buya Yahya

Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah
Ilustrasi ibadah haji, umrah, muslim, Ka'bah. (Photo by ekrem osmanoglu on Unsplash)... Selengkapnya

Buya Yahya juga berpesan agar muslim yang sudah daftar haji jangan mengalihkan dananya untuk umrah. Jika ingin segera ke Tanah Suci di luar musim haji, sebaiknya menggunakan dana lain agar azam haji Anda tidak terganggu.

“Daftarlah haji dan jangan diganggu daftar haji. Kalau Anda pengen umrah dari rezeki yang lain. Jangan umrah Anda karena suudzon kepada allah, kayaknya saya gak sampai umur, umrah saja deh. Lah ini sudah mendahului allah, kayak benar-benar besok mati nih orang,” imbuh Buya Yahya.

“Jadi tolong jangan suudzon kepada Allah. Jangan berprasangka buruk kepada Allah, yang penting jalani ibadah karena Allah. Yang gampang gelisah, khawatir, bukan karena Allah,” pesan Buya Yahya.

Buya Yahya juga mengingatkan agar memiliki gelar H (haji) yang tersemat di depan namanya bukan menjadi alasan utama melaksanakan Rukun Islam kelima. Niat berhaji harus karena Allah agar mendapat pahala maksimal. 

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya