Liputan6.com, Jakarta Adanya keberagaman masyarakat di Indonesia seperti suku, etnis ataupun adat membuat Indonesia dikenal akan keragaman seni dan budayanya. Beberapa budaya Indonesia yang telah ditetapkan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) adalah wayang kulit, gamelan, keris, sekaten, lumpia, angklung, tari saman gayo, noken, subak dan batik.
Baca Juga
Batik ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009 yang lalu.
Advertisement
Batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.
Jika kamu hanya mengetahui bahwa Jogja adalah tempat memburu jenis batik di Indonesia, maka kamu keliru. Banyak kota yang tersebar di Indonesia juga tidak kalah menarik untuk memburu batik seperti Bali,Surakarta,Semarang,Madura, Cirebon,Pekalongan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber beberapa jenis batik di Indonesia, Selasa (5/3/2019)
Batik Sidoukti dan batik Parangkusumo.
Jenis batik di Indonesia sangatlah beragam. Beberapa daerah memiliki ciri khas motif batiknya masing-masing. Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri.
Misalnya batik Pekalongan, Yogyakarta, Solo, Cirebon. Tasikmalaya ataupun daerah-daerah lain di Indonesia memiliki corak atau motif sesuai dengan kekhasan daerahnya. Setiap goresan motif merupakan sebuah simbol yang mengandung suatu pesan yang ingin disampaikan. Nah, berikut jenis batik di Indonesia dan filosofinya.
1. Batik Sidomukti (Solo)
Jenis batik di Indonesia satu ini bernama Sidomukti yang berasal dari kata ”sido” yang berarti jadi, dan “mukti”. Kedua kata tersebut bermakna mulia dan sejahtera.
Motif-motif batik berawalan "sido" mengandung harapan agar keinginan dapat segera tercapai. Batik Sidomukti mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Batik Sidomukti digunakan untuk pengantin dalam upacara perkawinan adat Jawa
2. Batik Parangkusumo (Yogyakarta)
Kota pelajar ini memiliki beragam motif batik, salah satunya motif batik Parang Kusumo. Batik Parangkusumo memiliki ragam hias utama menyerupai sebuah ombak lautan. Ombak yang senantiasa menghamtam tebing dan karang tanpa kenal lelah.
Sesuai dengan analogi tersebut, Parang Kusumo memiliki makna bahwa sebuah kehidupan harus dilandasi oleh perjuangan dan usaha. Perjuangan nyata guna dalam rangka demi mencapai keharuman lahir dan batin.
Advertisement
Batik liong dan batik singa barong.
3. Batik Liong (Pekalongan)
Sesuai dengan namanya yang terdengar seperti aksen Tiongkok, motif batik liong sangat dipengaruhi oleh budaya Tiongkok. Melalui etnis tionghoa yang menetap di Pekalongan, mereka ikut berkontribusi dengan terciptanya motif batik liong ini berdasar dari makhluk imaginer ular naga dan burung phoenix.
Menurut mitologi Tiongkok, kedua makhluk tersebut merupakan simbol dari kesuburan, kemakmuran dan kebaikan, diharapkan bisa memberi pengaruh yang sama kepada penggunanya.
4. Batik Singa Barong ( Bali)
Mungkin kamu melihat Bali hanya terkenal akan Pulau Dewata, Ubud atau daerah wisata lainnya, namun Bali juga memiliki motif batik yang tidak kalah menarik. Salah satunya motif batik singa barong.
Motif ini menunjukkan bagaimana uniknya ragam budaya di daerah tersebut. Corak Singa Barong telah berperan dalam melestarikan kebudayaan yang ada, agar terus diingat oleh generasi penerus, juga dikenal oleh khalayak luas.
Batik Megamendung
5. Batik Megamendung (Cirebon)
Mega Mendung merupakan motif batik Cirebon yang populer. Motif batik dengan pola-pola awan ini menyimpan mana dan filosofi yang mendalam.
Pesan nilai kesabaran terselip di balik motif ini.Mega Mendung terdiri dari kata Mega yang berarti langit atau awan, serta Mendung atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan.
Gradasi yang ada di motif Mega Mendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit. Istilah mendung diartikan dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar, tidak mudah marah, sehingga filosofi batik Mega Mendung sendiri yaitu jangan mudah marah.
Advertisement
Sejarah batik
Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja, keluarga serta para pengikutnya.
Akibat banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka yang keluar dari kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya menjadi pekerjaan kaum wanita untuk mengisi waktu senggang.
Batik yang mulanya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Saat ini masyarakat Indonesia biasa menggunakan batik pada kegiatan yang bersifat formal. Beberapa kantor ataupun sekolah pun sudah mewajibkan menggunakan batik pada hari-hari tertentu.
Tentunya, dengan mengetahui jenis batik di Indonesia kamu bisa lebih mengenal kekayaan warisan budaya Indonesia dan turut melestarikannya.