Liputan6.com, Jakarta - Teknologi membawa banyak kemudahan untuk manusia. Salah satunya adalah internet, yang membuat banyak manusia dengan mudah dapat terhubung satu sama lain. Google Earth adalah salah satu fitur menggunakan internet yang memudahkan manusia untuk mencari dan menelusuri suatu tempat, tanpa harus datang ke tempat yang dituju.
Baca Juga
Advertisement
Google Earth berupa peta seluruh dunia yang difoto melalui satelit. Tidak disangka, Google Earth baru-baru ini secara tidak sengaja menguak kasus yang belum terjawab selama 22 tahun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hilang Sejak 1997
Menurut Kantor Sherrif Palm Beach County, William Moldt dinyatakan hilang sejak tahun 1997 pada umur 40 tahun.
The National Missing and Unidentified Persons System mengatakan bahwa William pergi ke klub malam pada bulan November 1997. Ia tidak terlihat mabuk dan sempat menelpon pacarnya untuk memberitahu bahwa ia akan segera kembali ke rumah mereka di Lantana.
Advertisement
Bantuan Google Earth
Juru Bicara Kantor Sherrif, Teri Barbera, mengatakan bahwa ada seorang mantan penduduk di Wellington, Florida, sedang melihat lingkungan di Florida menggunakan Google Earth. Mantan penduduk itu melihat ada yang janggal ketika ia melintasi danau. Terdapat sesuatu yang nampak seperti mobil.
Memastikan Dengan Drone
Seperti melansir dari APnews, Sabtu (14/9/2019), mantan penduduk itu pun menghubungi pemilik rumahnya saat ini untuk memberitahu kejadian tersebut.
Pemilik rumah kemudian menggunakan drone untuk mengecek tempat kejadian. Ia memastikan terdapat mobil di tepi danau, lalu menelpon kantor Sherrif pada Rabu, 28Â Agustus 2019.
Advertisement
Kerangka di Dalam Mobil
Pihak berwajib pun datang ke tempat seperti yang dilaporkan dan menemukan eksterior sedan putih. Ketika mereka berhasil mengeluarkan mobil dari tepi danau, mereka menemukan kerangka manusia di dalamnya, yang merupakan jasad dari William Moldt.
Barry Fay, warga yang tinggal di dekat dengan tempat kejadian, mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat apapun di tepi danau.
“Saya tidak pernah percaya akan ada mayat berusia 22 tahun," kata Fay.
 Penulis:
Timothy Juliano
Universitas Multimedia Nusantara