Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, pada malam Halloween lalu, sebuah asteroid nyaris menabrak Bumi. Asteroid tersebut datang lebih dekat ke Bumi ketimbang asteroid lain di database NASA.
Baca Juga
Advertisement
Asteroid yang dikenal sebagai Coppevi atau 2019 UN13, terbang dekat ke Bumi pada Kamis pagi. Menurut CNET, The Cataline Sky Survey dan The Mt. Lemmon Steward Observatory yang keduanya berada di Arizona, serta The Magdalena Ridge Observatory di New Meksiko melihat asteroid itu ketika mendekati Bumi.
Newly-discovered #asteroid C0PPEV1 paid a heavy price for almost striking Earth this morning.Earth's gravity bent its trajectory, sending its aphelion out to the asteroid belt.https://t.co/q4qKuaUHjb pic.twitter.com/vzx5zpxGBG
— Tony Dunn (@tony873004) October 31, 2019
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih dekat ketimbang satelit telekomunikasi
Berdasarkan data dari observatorium tersebut, asteroid mendekt ke permukaan planet kita (tanpa benar-benar bertabrakan dengan atmosfer Bumi) daripada yang lainnya dalam database NASA tentang benda-benda dekat Bumi yang diketahui. Simulasi menunjukkan asteroid terbang di atas Afrika Selatan dalam 6,1991 km di awal momen terdekatnya.
Patut diketahui, padahal kebanyakan satelit telekomunikasi saja megorbit pada ketinggian 35,785 km. Menurut EarthSky, asteroid kecil bisa mendekati Bumi cukup sering.
Advertisement
Bukan kejadian langka
The Nuclear Test Ban Treaty Organization mengatakan pada tahun 2014 bahwa mereka memperhatikan 24 dampak asteroid skala bom atom ke Bumi sejak tahun 2000. Ini menjadi indikasi bahwa kejutan asteroid yang nyaris menabrak Bumi seperti ini bukanlah hal yang langka.
CNET mengatakan bahwa apa yang benar-benar luar biasa tentang penampakan batu ruang angkasa yang menyeramkan ini adalah bahwa itu menjadi indikasi bahwa para astronom semakin lebih baik dalam menemukan asteroid yang masuk. Sangat mungkin bahwa kita didatangi oleh batu-batu kosmik, tapi kita baru saja mengetahui seberapa besar lalu lintas di sana.