Mendikbud Nadiem Makarim Hapus Ujian Nasional, Begini Respons Warganet

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menganggap Ujian Nasional (UN) kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 12 Des 2019, 17:14 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 17:14 WIB
4 Pokok Kebijakan 'Merdeka Belajar', Ini Penjelasan Mendikbud
Nadiem Makarim (Sumber: Kemdikbud.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, belum genap dua bulan menjabat sudah membuat perubahan. Salah satu kebijakan yang ia ambil adalah menghapus Ujian Nasional (UN). Penghapusan Ujian Nasional akan dimulai 2021 mendatang.

Menurut Nadiem, Ujian Nasional dianggap kurang ideal untuk mengukur prestasi belajar. Materi UN juga terlalu padat, sehingga cenderung berfokus pada hafalan, bukan kompetensi.

"Ini sudah menjadi beban stres antara guru dan orangtua. Karena sebenarnya ini berubah menjadi indikator keberhasilan siswa sebagai individu," kata Nadiem di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Adanya keputusan tersebut tentu menimbulkan pro dan kontra publik. Banyak publik menganggap penghapusan Ujian Nasional adalah hal yang benar, karena UN tidak memberikan dampak yang positif bagi perkembangan siswa. Sementara yang lainnya menanggapi bahwa penghapusan Ujian Nasional akan mengurangi motivasi belajar para siswa.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini :

Respons Warganet

UNBK SMK 2019
Sejumlah siswa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 50 Jakarta, Senin (25/3). Sebanyak 69.407 siswa dari 578 SMK di DKI Jakarta mengikuti UNBK yang diselenggarakan pada 25-28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain dari kalangan pengamat pendidikan, reaksi beragam pun muncul. Mulai dari guru, siswa, hingga para pengguna jejaring sosial. Berikut beberapa komentar kocak warganet mengenai kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim yang dianggap berani.

"UN dihapus,Sebagian orang senang, sebagian lagi bingung mencari alasan buat mutusin anak orang. Mau fokus ujian udah gak relevan," kata akun @FSkroepp.

"Sementara akun @theloneewoolf, berkomentar, "Gak perlu lah yang udah UN ngomong: "Kenapa gak pas gue aja?"Tinggal ngedukung biar adik-adik kita merasakan perubahan sistem pendidikan aja kok.Lagian bukan sepenuhnya dihapus tapi diganti ke format yang dirasa lebih efektif. Dimana-mana, mau sekolah, mau kerja, mau kuliah."

"Pemikiran millennials sm orang lama emang beda sih. but let’s see!) I’m sure. UN dihapus, tar ada gantinya program yg lebih unggul dan pas buat kita. faktanya, UN aja pada pake bocoran kunci jawaban wkwkwk. Anda harus tau itu pak JK.. Kejujuran tak ada harganya dibanding nilai UN," sahut akun @akhyarmose.

 

Kebijakan Merdeka Belajar

UNBK SMK 2019
Sejumlah siswa kelas XII mengerjakan soal Bahasa Indonesia saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 50 Jakarta, Senin (25/3). Kemendikbud mengatur UNBK tingkat SMK dilaksanakan serentak dalam empat hari mulai 25 sampai 28 Maret 2019. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dalam program kebijakan "Merdeka Belajar," salah satu isinya menegaskan bahwa Ujian Nasional (UN) 2020 merupakan yang terakhir. Pada tahun 2021, Mendikbud Nadiem Makarim akan mengganti UN dengan konsep lain, yaitu Assesmen Kompetisi Minimum dan Survei Karakter.

"Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," lanjut Nadiem.

Padahal, kata Nadiem, semangat UN adalah untuk mengasesmen sistem pendidikan. Baik itu sekolahnya, geografinya, maupun sistem pendidikan secara nasional.

Bagaimana dengan kamu? Setuju atau tidak kalau Ujian Nasional dihapus?

Penulis: 

Ulya Kaltsum 

Politeknik Negeri Jakarta 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya