Tol Kahyangan Dieng, Siap-Siap Terpesona Susuri Jalan Tembus Negeri di Atas Awan

Julukan Tol Kahyangan disematkan lantaran keindahan pemandangan di kanan dan kiri jalan. Berselimut kabut pada pagi dan sore hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jul 2020, 08:43 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 03:06 WIB
Jalan tembus Banjarnegara-Batang di Dieng yang dijuluki tol kahyangan. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)
Jalan tembus Banjarnegara-Batang di Dieng yang dijuluki tol kahyangan. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)

Liputan6.com, Banjarnegara - Tol Kahyangan menjadi jalan Tembus Banjarnegara - Batang di Dieng, Jawa Tengah. Julukan Tol Kahyangan disematkan lantaran keindahan pemandangan di kanan dan kiri jalan itu.

Di satu sisi jalan terhampar ladang hijau yang membentang sejauh mata memandang. Di sisi yang lain, ada lembah hijau berselimut kabut pada pagi dan sore hari. Siap-siap terpesona di sepanjang jalan Dieng.

Sematan nama Tol Kahyangan itu juga semakin kuat lantaran Dieng juga dijuluki negeri di atas awan. Masyarakat masa lalu meyakini, Dieng adalah tempat bersemayamnya dewa-dewa.

"Kualitas jalannya cukup bagus. Dengan pemandangan indah dan hawa yang sejuk," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono saat memantau kondisi jalan ini, Minggu 28 Juni 2020.

Video Pilihan


Kisah Tol Kahyangan

Jalan tembus Banjarnegara-Batang di Dieng yang dijuli tol kahyangan. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)
Jalan tembus Banjarnegara-Batang di Dieng yang dijuli tol kahyangan. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)

Suatu ketika, Budhi sang Bupati bertanya kepada warga di sebuah desa di Dataran Tinggi Dieng (DTD), kenapa mereka tidak bercocok tanam. Mereka menjawab karena tidak tersedia jalan untuk mengangkut hasil panen.

Jawaban itu membuat Budhi terenyuh. Dari situ, Budhi kemudian bertekad membangun jalan yang menghubungkan Dieng dengan pusat keramaian, satu di antaranya dengan Kabupaten Batang.

Kini tekadnya terwujud. Jalan rabat beton yang dijuluki Tol Kahyangan telah terbentang.


Rezeki Tol Kahyangan

Jalan tembus Banjarnegara-Batang di Dieng yang dijuli tol kahyangan. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)
Jalan tembus Banjarnegara-Batang di Dieng yang dijuli tol kahyangan. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani)

Setelah dibangun, jalan ini tidak sekadar memenuhi kebutuhan akses distribusi hasil panen. Namun juga menjadi tujuan wisata. Jalan ini bahkan sempat viral. Mereka yang melintas, menyempatkan diri berswafoto, lalu diunggah di media sosial.

"Ke depan sudah kita wacanakan untuk pembangunan rest area di jalur ini. Ini jalur wisata sekaligus jalur ekonomi," ujar Budhi.

Nur, pemilik warung kopi di tepi Tol Kahyangan menangkap peluang ini dengan cerdik untuk mendongkrak penjualan dagangannya. Nur membangun panggung swafoto sederhana di sebelah warungnya.

Pelancong yang singgah bisa berfoto sepuasnya, dengan latar pemandangan hamparan lembah hijau. Upaya ini terbukti sukses. Penjualan minuman dan jajanan di warung itu meningkat.

"Alhamdulillah sebelum corona, omzet warung saya tembus Rp 7 juta sampai Rp 8 juta, hanya dari kopi dan makanan kecil," kata Nur.

 


Tak Perlu Memutar

Destinasi wisata Dieng
Destinasi wisata Dieng. (Foto: Fajar Ardianto AS/ Pixabay )

Tol Kahyangan juga menambah akses wisatawan ke Dieng dari arah jalur pantai utara. Wisatawan asal pantura kini tak perlu lagi memutar untuk menuju Dieng.

Selain jalur dari Batang, juga ada jalur lain menuju Dieng, yaitu jalur Karangkobar-Pejawaran-Batur, Karangkobar-Wanayasa-Batur, dan jalur Singamerta-Pagentan-Batur.

Di wilayah Batang, jalan ini melewati wilayah Rejosari, Sigemplong, Pranten dan Bintoro Mulyo. Sementara di wilayah Banjarnegara, berbatasan dengan Bitingan, Kecamatan Dieng.

Desa Bitingan memiliki potensi wisata berupa sumber air panas alami dan juga Curug Sirawe. Sumber air panas tersebut bahkan sudah dikelola desa.

(Reporter: Rudal Afgani Dirgantara)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya