UMN Resmi Terapkan Kurikulum Kampus Merdeka

Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 05 Mar 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2021, 10:00 WIB
UMN
dok: UMN

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) resmi menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Sosialisasi program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini dilaksanakan pada Februari 2021, untuk seluruh dosen dan pada minggu pertama Maret 2021 secara bergantian kepada seluruh mahasiswa.

 

Sejalan dengan misi UMN, program ini dapat mendorong seluruh mahasiswa UMN untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. 

Pada dasarnya, MBKM dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Mahasiswa diberi keleluasaan untuk memilih kegiatan MBKM yang mereka inginkan.

Kebijakan ini lahir dari visi misi Presiden Joko Widodo yang akan menciptakan sumber daya manusia unggul sebagai upaya mendapatkan generasi masa depan yang berkualitas.

“Universitas Multimedia Nusantara sangat mendukung program pemerintah yang sangat baik ini dan akan diterapkan mulai dari semester ganjil 2021/2022,” ungkap wakil Rektor Bidang Akademik UMN, Friska Natalia.

 

Mahasiswa Lebih Mandiri

Kampus menjadi tempat untuk belajar mahasiswa secara tatap muka langsung dengan dosen sebagai pengajar. Dosen merupakan sumber utama bagi mahasiswa mendapat pembelajaran dan dengan adanya kampus merdeka, direfleksikan sebagai bentuk kemerdekaan mahasiswa dalam belajar, tak lagi harus di depan kelas yang sudah diagendakan bersama dosen. Mahasiswa diharapkan akan bisa mandiri dalam menyelesaikan berbagai upaya pemecahan masalah nyata.

Di program MBKM ini kampus akan memfasilitasi kebebasan belajar mahasiswa dengan memberikan kebebasan untuk mengambil SKS di luar program studi mahasiswa tersebut dan kebebasan melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi.

"Program ini juga telah didesain untuk tetap memenuhi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang telah ditetapkan oleh setiap program studi, tetapi dengan bentuk pembelajaran yang berbeda,” lanjut Friska.

 

Ada Beberapa Program

UMN mengimplementasikan MBKM ke dalam beberapa program, yaitu: program magang, program kewirausahaan, program pertukaran pelajar, program penelitian, proyek independen, dan proyek desa.

Sebagian besar program ini sudah diimplementasikan oleh UMN sebelumnya, sehingga infrastruktur pendukung telah siap untuk digunakan. Sebut saja untuk program kewirausahaan dimana UMN sudah memiliki Skystar Ventures sebagai program inkubator bisnis mahasiswa.

Program magang juga sudah difasilitasi melalui Career Development Center (CDC) UMN yang berjejaring dengan perusahaan untuk selalu memberikan info lowongan magang, lowongan kerja, hingga menyelenggarakan job fair bagi mahasiswa UMN. Program pertukaran pelajar yang didukung oleh Global Office baik dengan Universitas dalam maupun luar negeri.

Kebebasan belajar yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan belajar di luar prodinya ini diharapkan bisa dimanfaatkan setiap mahasiswa untuk mengembangkan kapabilitas dirinya, baik di bidang soft skills maupun hard skills.

Program ini juga diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa UMN untuk mendapatkan kompetensi tambahan di luar capaian pembelajaran yang telah ditetapkan oleh setiap program studi sehingga dapat menjadi bekal untuk masuk di dunia kerja setelah lulus dari UMN.

“Pada akhirnya, selaras dengan visi dan misi pemerintah RI mengenai program MBKM, penerapan program ini di UMN diharapkan bisa menciptakan lulusan-lulusan UMN yang unggul dan berkualitas, yang menguasai berbagai keilmuan yang berguna di dunia kerja, atau untuk melanjutkan studi, dan tetap belajar sepanjang hayat di tengah masyarakat,” tutup Friska.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya