Hari Film Nasional, 4 Fakta Kuliah Perfilman yang Perlu Anda Tahu

Tepat hari ini, Selasa (30/3/2021), insan perfilman Indonesia memperingati Hari Film Nasional ke-71.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 30 Mar 2021, 18:17 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2021, 18:15 WIB
Film tentang Wabah Penyakit
Ilustrasi Film / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Tepat hari ini, Selasa (30/3/2021), insan perfilman Indonesia memperingati Hari Film Nasional ke-71. Di balik dipilihnya 30 Maret sebagai tanggal Hari Film Nasional, ternyata ada kisah menarik.

Setelah Indonesia merdeka dan negara kembali stabil, industri perfilman dalam negeri mulai terlihat titik terangnya pada tahun 1950. Sutradara kenamaan Indonesia Usmar Ismail berhasil memproduksi film berjudul Darah dan Doa yang dinaungi oleh perusahaan film miliknya sendiri, Perfini.

Pengambilan gambar dari film ini pertama kali diambil pada 30 Maret 1950 dan tanggal tersebut akhirnya dipilih sebagai Hari Film Nasional.

Sejak saat itu, industri perfilman Indonesia berkembang pesat hingga mencetak sineas-sineas berprestasi Tanah Air, seperti Teguh Karya, Riri Riza, Mira Lesmana, Joko Anwar, dan masih banyak lagi.

Prestasi ini membuat popularitas industri film semakin menjamur dan telah membuka kesempatan bagi semua orang untuk bisa mengekspresikan diri melalui seni film.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cara Mendalami Ilmu Perfilman

Nah, Anda berminat menjadi sineas muda Indonesia? Salah salah satu cara untuk mendalami ilmu perfilman yakni dengan menempuh studi di jurusan film ketika di perguruan tinggi.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda tahu sebelum memutuskan mengambil jurusan film saat perguruan tinggi.

1. Tidak hanya belajar pembuatan film

Jika Anda mengira bahwa jurusan film hanya mempelajari cara membuat film saja, maka Anda akan mengalami kejutan. Di jurusan film, mahasiswa juga dituntut untuk mempelajari tentang sejarah film, dasar-dasar seni, musik, analisa suara film, kritik dan analisis film, hingga metode penelitian film.

Mata kuliah tersebut sangat berguna dalam membantu mahasiswa memproduksi film dengan kualitas yang terbaik kedepannya. 

2. Materi perkuliahan yang sangat seru

Berkuliah di jurusan film berarti Anda akan banyak mempelajari banyak hal seputar film termasuk praktik langsung dalam membuat film karyamu sendiri sebagai tugas kuliahmu.

Dalam pembuatan film tersebut, Anda bisa memilih peran sesuai dengan minat, seperti menjadi sutradara, penyunting audio & visual, atau sebagai cameraman. 

3. Memiliki jalur peminatan yang beragam

Meski jurusan film secara garis besar mempelajari tentang film dan produksinya, terdapat beberapa jalur peminatan yang dapat Anda pilih sesuai dengan minat masing-masing.

Mengambil contoh dari jurusan film di Institut Kesenian Jakarta, ada 11 peminatan di dalamnya, yaitu produksi, skenario, penyutradaraan, kamera, artistik, suara editing, dokumenter, fotografi, kajian sinema, dan musik film.

4. Ada 10 perguruan tinggi dengan jurusan film di Indonesia

Jika Anda tertarik untuk meneruskan studi di jurusan film, Anda bisa mengambil jurusan film di salah satu dari 10 perguruan tinggi di Indonesia yang menawarkan jurusan film, antara lain Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Bina Nusantara, International Design School, SAE Institute Indonesia, Institut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Padjajaran, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Dian Nuswantoro, dan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung. 

Sebelum masuk ke jurusan film, persiapkan diri Anda sebaik-baiknya agar lolos seleksi perguruan tinggi. Anda bisa mulai dengan berlatih untuk menghadapi ujian seleksi masuk perguruan tinggi bersama ruanguji by Ruangguru!

Melalui ruanguji by Ruangguru, Anda dapat mengikuti simulasi tryout, mengerjakan paket soal paling akurat, penilaian berbasis IRT (Item Response Theory), video pembahasan di setiap soal, dan analisis mendalam dengan rasionalisasi kampus. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya