Liputan6.com, Jakarta Green Lab, sebuah kafe di Seoul, Korea Selatan, memiliki konsep yang sangat unik yaitu untuk merasakan ketenangan dalam beberapa jam. Konsep ini terinspirasi dari pengalaman warga Korea Selatan yang memiliki tingkat stres tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Di tempat itu, pengunjung bisa memesan tempat hanya untuk berdiam dan melamun. Kafe ini juga sangat cocok bagi mereka yang ingin menjauh sejenak dari orang lain, namun tetap ingin melihat pemandangan.
Penulis The Washington Post Michelle Lee, melaporkan tentang kafe unik ini dalam sebuah artikel. Mayoritas pengunjung disebut lebih memilih membayar untuk tempat duduk di dalam ruangan daripada menjelajahi alam bebas. Berikut konsep unik dari kafe tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ponsel dalam Mode Senyap dan Tak Boleh Bicara
Ruangan di Green Lab menghadap ke hutan kota di Seoul, sehingga pengunjung dapat menikmati waktu sendiri sambil menatap pemandangan yang menyejukkan mata. Sebelum memasuki ruangan, pengunjung harus mengatur ponsel mereka ke dalam mode senyap. Selain itu, pengunjung juga dilarang untuk berbicara.
Advertisement
Banyak Peminat
Bae Hyun, salah satu karyawan Green Lab, mengatakan bahwa konsep kafe untuk tidak melakukan apa-apa sangat sulit ditemukan di Korea Selatan. Hadirnya kafe ini membuat banyak orang yang antusias untuk datang.
"Orang-orang tampaknya banyak yang tertarik untuk datang ke sini, meskipun saya pikir kafe ini akan memakan waktu lama untuk menjadi semakin populer," kata Bae Hyun kepada The Washington Post.
Tersedia di Luar Kota Seoul
Banyaknya minat warga untuk mengunjungi Green Lab menjadikan inspirasi bagi pengusaha untuk membuat kafe dengan konsep yang sama di luar kota Seoul. Seperti Goyosae di Pulau Jeju yang menawarkan ruang khusus bagi orang-orang yang ingin menyendiri. Lalu, kafe Mung Hit di pesisir Pulau Ganghwa.
Advertisement
Mayoritas Warga Sangat Stres
Kemunculan kafe dengan konsep seperti itu dianggap sangat bermanfaat bagi warga Korea Selatan. Pasalnya, menurut survei yang dilakukan The Korea Herald mengungkapkan bahwa 70 persen warga mengaku mengalami stres. Sementara, 46,5 responden berusia 20-an merasa tertekan.