Liputan6.com, Jakarta - Membawa individu berkebutuhan khusus seperti autisme, down syndrome, ADHD, developmental delay, cerebral palsy dan lainnya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi menjadi tantangan tersendiri.
Dokter gigi memang erat kaitannya dengan rasa cemas saat mendengar suara peralatan yang digunakan oleh dokter dan rasa sakit saat gigi dibersihkan. Hal-hal tersebut membuat individu dengan special needs enggan untuk melakukan perawatan gigi.
Advertisement
Baca Juga
"Tetapi harus kita sadari, bila terdapat gigi yang berlubang sampai menyebabkan pembengkakan dan gangguan saat mengunyah, maka nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat berkurang atau timbul rasa sakit hingga jadwal terapi dan sekolah menjadi terganggu," ucap ucap drg. Liana Zulfa, Sp.Perio, MARS, Direktur RSGM Yarsi.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, RSGM Yarsi meresmikan special Needs Dental Care Center, yakni layanan terpadu pelayanan medis di bidang gigi & mulut untuk individu dengan disabilitas di segala usia.
“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk individu dengan special needs. RSGM Yarsi merupakan rumah sakit gigi & mulut yang peduli terhadap kesehatan gigi individu dengan special needs di semua usia. Dengan alasan tersebut kami mengembangkan layanan Special Needs Dental Care Center ini,” lanjutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tenaga medis yang kompeten
Special Needs Dental Care Center didukung oleh tenaga medis yang kompeten dari berbagai spesialistik kedokteran gigi, metode perawatan dengan painless dental care dan fasilitas pendukung seperti ruang perawatan gigi & mulut yang nyaman, calm area, toilet difable, wheel chair dan lain – lain.
“Calm area merupakan ruang tunggu khusus dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang dirancang untuk pasien berkebutuhan khusus. Dilengkapi dengan proteksi pada dinding dan lantai, headphone dengan noise canceling, stress releasing toys, dan alunan musik yang menenangkan,” kata drg. Mia Mariani, MARS, Manajer Marketing RSGM Yarsi.
Berbagai upaya peningkatan kemampuan telah dilakukan untuk mendukung program Special Needs Dental Care Center. Staf medis dan non medis diberikan pelatihan agar mampu berkomunikasi dan menangani individu berkebutuhan khusus, baik secara medis dan psikologis.
"Dokter gigi kami menangani pasien dengan segala kondisi termasuk down syndrome, autisme, ADHD, developmental delay, pasien trauma, dan banyak lagi. Kami memperlakukan pasien dan keluarga mereka dengan rasa hormat yang pantas mereka terima dan melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan pemeriksaan dan prosedur gigi dilakukan secara aman, cepat, dan efektif," lanjutnya.
Advertisement
Gunakan berbagai teknik perilaku
Selama perawatan, dokter gigi dapat mendiskusikan pendekatan yang berbeda dan mengedukasi cara merawat gigi di rumah bagi pasien, keluarga dan pengasuh mereka agar kesehatan gigi dapat terjaga.
"Kami menggunakan berbagai teknik perilaku untuk membantu pasien rileks. Bila perlu, kami juga memiliki pelayanan Painless Dental Care yang memungkinkan pasien dapat dirawat gigi tanpa rasa cemas dan trauma," ucap drg. Mia.
"Jangan ragu membawa individu dengan kebutuhan khusus untuk melakukan perawatan di dokter gigi selama keadaan umum dalam kondisi yang fit. Selain itu, dibutuhkan peran orang tua atau pengasuh untuk mengetahui tingkat kekooperatifan, pilihlah dokter gigi spesialis yang terbiasa dalam menangani individu dengan special needs, dan pastikan fasilitas kesehatan memiliki fasilitas lengkap dan tim medis yang kompeten dan ramah terhadap individu dengan berkebutuhan khusus," tambahnya.