Liputan6.com, Jakarta - Tanpa disadari, kita menerima ungkapan kebohongan dari orang lain lebih sering daripada yang kita kira. Namun, walaupun hal ini biasa dikatakan, tidak membuat berbohong menjadi lebih mudah dilakukan.
Saat seseorang berbohong, mereka sedang berusaha untuk meyakinkan orang lain agar percaya dengannya melalui kata-kata yang disampaikannya. Hal ini membuat mereka tidak akan memerhatikan bahasa tubuh yang dilakukan.
Baca Juga
Oleh karena tidak memerhatikan bahasa tubuhnya ini, membuat mereka tidak bisa mengontrol gestur tubuh yang mereka lakukan ketika sedang berbohong.
Advertisement
Jadi, ketika kita ingin mengetahui apakah seseorang sedang berbohong, mengamati apa yang tidak mereka ungkapkan secara verbal dapat menjadi salah satu cara kita mencari tahu. Dalam hal ini, kita dapat mengandalkan bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
Meski begitu, tidak mudah untuk mengetahui secara langsung apakah seseorang benar-benar berbohong. Tanda-tanda yang ditunjukkan mungkin serupa dan mereka mungkin berbohong, tetapi kita juga perlu mengetahui alasan mengapa mereka melakukan tersebut.
Orang tersebut mungkin akan menyangkal bahwa mereka sedang berbohong. Namun, ekspresi wajah yang mereka tampilkan dapat mengungkapkan yang sebaliknya.
Melansir dari Best Life, Rabu (26/10/2022), tanda-tanda yang ditunjukkan pada wajah seseorang yang sedang berbohong sangat halus dan sulit untuk dideteksi. Ini disampaikan oleh Colleen Wenner, pendiri sekaligus direktur klinis dari New Heights Counseling and Consulting.
Colleen mengatakan bahwa kita harus berhati-hati dalam menyimpulkan tanda-tanda pada wajah, lalu cari sinyal kebohongan lainnya. Ia menambahkan, kita memerlukan sekitar tiga tanda atau lebih untuk mengidentifikasi kebohongan.
Namun, hal ini tidak akan membutuhkan waktu lama karena orang tersebut akan memberikan sinyal-sinyal tersebut segera saat mereka berbicara.
Â
1. Mengalihkan Pandangan
Saat seseorang sedang berbicara dan menghindari kontak mata dengan kita, ini bisa menjadi tanda yang jelas bahwa mereka tidak mengatakan kejujuran.
Mengalihkan pandangan ini disebabkan oleh rasa tidak nyaman yang mereka miliki ketika mengatakan kebohongan. Matanya akan berkeliaran menatap objek selain mata lawan bicaranya, seakan ia mencoba mencari hal apa yang akan dikatakan selanjutnya.
Selain itu, Colleen menyatakan bahwa mata seseorang biasanya akan "berkeliling" menatap sekitar saat berbohong. Hal ini biasanya dilakukan secara tidak sadar, tetapi kita tetap dapat mengamatinya dengan mudah.
Advertisement
2. Rahang dan Dahi yang Menegang
Orang yang sedang berbohong juga cenderung tegang, karena mereka sedang mengatakan hal yang tidak sesuai kebenaran. Hal ini akan membuat rahang mereka mengencang dan dahi yang berkerut atau menegang.
Rasa tegang yang mereka rasakan ini berkaitan dengan mental dan stres yang mereka rasakan ketika sedang mengatakan kebohongan.
"Mereka berkonsentrasi lebih keras pada apa yang mereka katakan dibandingkan sekadar memberitahu yang sebenarnya," Colleen mengungkapkan.
Ketika seseorang berbohong, mereka akan berpikir keras tentang apa yang akan mereka katakan selanjutnya. Mereka akan fokus memikirkan bagaimana perkataannya terdengar dan apakah ucapan tersebut masuk akal. Hal inilah yang membuat otot wajah mereka menjadi tegang.
3. Bibir yang Dikerutkan
Sama seperti sebelumnya, gestur bibir yang mengkerut merupakan gerakan refleks yang dilakukan seseorang ketika mereka berusaha memikirkan ucapan apa yang akan mereka lontarkan selanjutnya, tanpa mengungkapkan kebenaran.
Tentang hal ini, Colleen mengatakan bahwa ini merupakan reaksi otomatis bagi seseorang yang sedang berusaha menutup mulut dan menekan kebenaran.
Bibir yang mengkerut juga menjadi indikasi yang muncul ketika seseorang ingin menghindari topik diskusi yang sedang berlangsung. Tanpa mereka mengucapkannya secara verbal, gestur ini memberikan sinyal mereka tidak ingin berbicara.
Advertisement
4. Lebih Sering Berkedip
Selain membuat mulut terasa kering, berbohong juga mampu menyebabkan kekeringan pada mata. Ahli neuropsikologi menunjukkan, berkedip beberapa kali adalah bentuk seseorang berusaha mengontrol mata yang kering.
Namun, menurut Colleen hal ini dilakukan oleh orang yang berbohong karena mereka ingin membuat dirinya merasa lebih nyaman di dalam percakapan.
Hal ini juga berlaku ketika seseorang tidak berkedip sama sekali saat mengucapkan pernyataan. Disampaikan oleh Joseph Puglisi, CEO dari Dating Iconic mengatakan seseorang yang tidak mengedipkan mata dan berbicara tanpa emosi dapat menjadi tanda mereka berbohong.
Berdasarkan kedua pernyataan ahli tersebut, dapat diketahui bahwa berkedip terlalu sering dan tidak berkedip sama sekali dapat menjadi tanda seseorang sedang berbohong. Akan tetapi, seperti yang sudah dibicarakan, ini tidak bisa disimpulkan hanya karena satu tanda yang terdeteksi.
5. Perubahan Ekspresi yang Drastis
Tanda ini mungkin akan muncul ketika seorang pembohong mulai menyadari kebohongannya tidak dipercayai lawan bicaranya. Ini membuat ekspresinya yang sebelumnya netral, berubah menjadi negatif.
Colleen mengungkapkan bahwa ekspresi wajah seseorang berubah tergantung pada apa yang sedang mereka pikirkan.
"Pikiran dan tubuh cenderung berkomunikasi melalui wajah. Jika Anda melihat wajah seseorang berubah dari emosi netral ke negatif saat mempertanyakan kebenaran kepada mereka, Anda tahu bahwa ada sesuatu yang telah berubah dan mereka mungkin akan berbohong," jelas Colleen.
Advertisement
6. Wajah Berkeringat
Tanda-tanda yang ditunjukkan orang saat berbohong tidak hanya dikomunikasikan melalui ekspresi wajah saja, tapi juga melalui apa yang terjadi pada wajah mereka.
Muncul keringat di wajah seseorang dapat menjadi salah satu tanda mereka berbohong. Hal ini terjadi karena mereka mengalami perasaan gugup dan tercium oleh sistem saraf wajah mereka. Dari sinilah keringat mulai muncul melembapkan beberapa bagian wajah.
Keringat ini biasanya akan muncul pada wajah bagian t-zone, yaitu dahi, hidung, bibir atas, dan dagu. Akan tetapi, hal ini juga perlu dipastikan melalui situasi ketika sedang melakukan percakapan.
Misalnya, ketika sedang mengobrol di bawah cuaca panas, keringat bisa saja muncul karena kulit yang merespons rasa kepanasan, bukannya rasa gugup karena sedang berbohong.