Serba-Serbi Piala Dunia 2022: Pesta Kemenangan Iran Atas Wales Dihiasi Kericuhan Antar Suporter

Masyarakat Iran rayakan kemenangan saat lawan Wales di Piala Dunia 2022, Didahului dengan Kericuhan

oleh Shintya Tifanny Affifah diperbarui 26 Nov 2022, 16:34 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2022, 16:34 WIB
Timnas Wales vs Timnas Iran Grup B Piala Dunia 2022
Pemain Timnas Wales melakukan sesi foto sebelum pertandingan Grup B Piala Dunia 2022 melawan Timnas Iran yang berlangsung di Ahmad Bin Ali Stadium, Qatar, Jumat (25/11/2022). (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, Doha - Iran sukses mengalahkan Wales dengan skor akhir 2-0 pada laga Grup B Piala Dunia 2022 yang berlangsung Jumat, 25 November 2022. Pemerintah dan masyarakat Iran pun merayakan kemenangan dengan sorak-sorai dan iring-iringan suporter di sepanjang jalan perkotaan.

Video pesta kemenangan Iran diunggah seorang jurnalis bernama Ahmad Batebi di akun Twitter pribadinya, @radiojibi, yang sudah ter-verifikasi alias centang biru.

Namun, hal janggal juga terlihat dari video itu. Saat segerombolan yang oleh Ahmad disebut sebagai 'pasukan penindas rezim' meniup terompet dan melakukan berbagai gerakan selebrasi saat menyambut kemenangan Iran. 

Melansir laman The Hindu pada Sabtu (26/11) sebelum Iran menghadapi kemenangan ini, para suporter sempat menghadapi pengunjuk rasa, tepatnya saat pertandingan Piala Dunia berlangsung di Stadion Ahmad Bin Ali.  

Saat berada di stadion, banyak yang melakukan protes terhadap pemerintah Iran yang dinilai tidak memberikan kebebasan terhadap kaum wanita. Hal ini membuat pendukung Iran, terutama wanita merasa khawatir dengan keselamatannya. 

Seperti yang dialami Vanya, 21 tahun, yang mengaku takut untuk kembali ke Iran setelah apa yang dialaminya saat di luar stadion. 

"Saya benar-benar mengkhawatirkan keselamatan saya di sini," katanya kepada The Hindu. 

Selain itu, seorang wanita berumur 35 tahun bernama Maryam, takut dengan nanti yang akan dilakukan pemerintah Iran kepadanya, karena pada saat menonton pertandingan dia menuliskan 'woman life freedom' yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya 'wanita hidup bebas'. 


Menggucang Mental

Iran Tundukkan Wales di Piala Dunia 2022
Pemain Iran Morteza Pouraliganji (kiri) berebut bola dengan pemain Wales Gareth Bale pada pertandingan sepak bola Grup B Piala Dunia 2022 di Stadion Ahmad Bin Ali, Al Rayyan, Qatar, Jumat (25/11/2022). Iran mengalahkan Wales dengan skor 2-0. (AP Photo/Francisco Seco)

Saat pertandingan berlangsung pun, diketahui beberapa penggemar menerikan kata-kata 'woman, life, freedom' yang artinya 'wanita, kehidupan dan kebebasan' dan penggemar yang lain membalas dengan teriakan 'Republik Islam'.

Banyak penggemar bola khususnya kaum wanita tampak terguncang, khawatir dan takut saat pendukung pemerintah Iran, mengelilingi mereka dengan bendera nasional dan merekam aksi mereka, dengan ponselnya. 

Selain itu, sekelompok penggemar yang memakai topi bertuliskan nama mantan pemain sepak bola Iran, Voria Ghafori yang ditangkap di Iran pada Kamis lalu.


Dipolitisasi

Timnas Wales vs Timnas Iran Grup B Piala Dunia 2022
Selebrasi pemain Iran usai Rouzbeh Cheshmi (15) berhasil menjebol gawang Timnas Wales dalam pertandingan Grup B Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Ahmad Bin Ali Stadium, Qatar, Jumat (25/11/2022). (AP Photo/Francisco Seco)

Para supporter itu beranggapan bahwa topi yang bertuliskan pemain sepak bola itu diambil oleh pendukung pemerintah Iran. 

Hal ini memicu berbagai pendapat, seperti yang lontarkan oleh Mustafa, warga Iran berumur 40 tahun. Dia mengatakan bahwa pertandingan Piala Dunia minggu ini sangat dipolitisasi. 

"Jelas bahwa pertandingan menjadi sangat dipolitisasi minggu ini. Anda bisa melihat orang-orang dari negara yang sama saling membenci," kata Mustafa. 


Pertandingan Iran

Foto: Negeri Para Mullah Keluar dari Bayang Gelap usai Mengamuk di Laga Kedua Piala Dunia 2022
Pertandingan yang digelar di Ahmed bin Ali Stadium ini berjalan dengan sengit. Sejak menit awal pertandingan, baik Iran dan juga Wales sama-sama tampil all-out dalam menyerang, namun kesulitan untuk membuat peluang matang. (AP Photo/Francisco Seco)

Mustafa juga menambahkan bahwa kericuhan ini dipicu oleh beberapa hal termasuk penangkapan Voria. 

"Saya pikir penangkapan Voria juga sangat memengaruhi masyarakat Iran," katanya. 

Kerusuhan di Iran dipicu oleh kematian Masha Amini, gadis 22 tahun yang menjadi tahanan polisi karena salah menggunakan jilbab, padahal pemerintah negara Iran memiliki aturan yang ketat soal jilbab, dan ini masih menjadi pertentangan hingga saat ini. 

Infografis Grup A Piala Dunia 2022
Infografis Grup A Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya