Alami Reading Slump? Coba 10 Cara Ini untuk Mengatasi Merosotnya Minat Membaca

Mengikuti tantangan hingga mencoba genre baru, ini cara yang dapat kamu lakukan ketika mengalami penurunan motivasi membaca

oleh Hani Safanja diperbarui 29 Nov 2022, 18:05 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 18:05 WIB
Macam-macam Cerita Rakyat
Membaca Cerita Rakyat / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Reading slump merupakan keadaan ketika seorang pembaca tiba-tiba merasa bosan dan tak termotivasi dalam membaca buku. Keadaan ini merupakan mimpi buruk bagi seorang pembaca tentunya, dan bisa terjadi kapan saja.

Ciri-ciri seorang pembaca mengalami reading slump adalah ketika ia tidak ingin membaca lagi karena merasa tidak bisa “masuk” ke dalamnya. Saat dipaksa untuk membaca pun, pikiran pembaca tidak akan fokus, dan apa pun yang dilakukan kata-kata yang lekat di dalam buku gagal memikatnya.

Urban Dictionary mengartikan reading slump sebagai horor bagi para pembaca karena membuat mereka tak dapat mengambil buku dan membacanya, hanya karena mereka merasa tidak bisa membaca.

Mengutip Biblio Lifestyle, Selasa (29/11/2022), reading slump dapat berlangsung berbeda bagi setiap orang. Periode reading slump ada yang hanya bertahan sehari, ada yang berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. 

Kemudian bagaimana seseorang dapat mengalami reading slump? Periode ini dapat terjadi karena berbagai alasan, beberapa di antaranya termasuk gaya hidup yang sibuk atau perubahan hidup yang signifikan seperti pindah atau pekerjaan baru.

Reading slump juga dapat terjadi karena kurangnya motivasi atau tidak menemukan buku yang bagus untuk dibaca. Adapun penyebab yang paling umum terjadi adalah karena seseorang mencoba membaca terlalu banyak sekaligus, terlalu banyak membaca genre yang sama, dan membaca buku yang terlalu panjang.

Namun tak perlu khawatir, berikut 10 cara untuk mengatasi reading slump bagi kamu yang resah tak dapat menyelesaikan target baca dilansir dari berbagai sumber.

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

1. Membaca Kembali Buku Kesukaan

Ilustrasi membaca, buku, teks
Ilustrasi membaca, buku, teks. (Photo created by drobotdean on www.freepik.com)

Mengutip Beanstack, antusiasme untuk membaca sering kali dihidupkan kembali dengan membaca ulang buku favorit. Bisa jadi buku tersebut berasal dari beberapa tahun yang lalu atau bahkan cerita fenomenal yang membuat kesan mendalam sebelum seseorang mengalami kemerosotan motivasi.

Membaca ulang kembali buku favorit tidak hanya mengembalikan motivasi, tetapi juga dapat membantu seorang pembaca menyadari seberapa jauh mereka telah maju dalam kemampuan membaca. Selain itu, kegiatan membaca kembali buku kesukaan dapat membuat pembaca untuk menemukan bagaimana persepsi mereka tentang sebuah cerita dan karakter dapat berubah.

2. Mengikuti Reading Challenge

Reading challenge atau tantangan membaca dapat mengembalikan kembali motivasi pembaca dengan cara mendorong mereka untuk mencapai tujuan membaca. Apabila mereka sudah memenuhi tantangan, mereka tentunya dapat memberikan self-reward.

Tantangan membaca juga dapat dilakukan oleh kelompok teman untuk saling dapat memotivasi. Tidak hanya itu, dengan melakukan tantangan bersama, pembaca juga dapat saling meminta saran dan pesan yang saling berkesan.

3. Mencoba Baca Novel Grafik

Ilustrasi rileks
Ilustrasi seseorang rileks membaca buku (Sumber : Freepik)

Novel grafis adalah genre buku di mana gambar-gambarnya memberikan detail tambahan yang memajukan alur cerita. Buku komik adalah salah satu contoh novel grafis.

Membaca novel grafis pun beragam manfaatnya, salah satunya yakni memberikan kedalaman dan kerumitan yang ditambahkan pada pemahaman pembaca. Informasi dan visual yang menarik dapat secara perlahan membuat pembaca kembali mendapatkan motivasi mendorong keinginan untuk terus menyelesaikan cerita.

4. Mencoba Audiobook

Mengutip Epic Reads, meskipun buku cetak tradisional menjadi favorit yang sudah berusia berabad-abad, teknologi abad ke-21 menawarkan banyak cara untuk mematahkan rasa frustasi karena malas membaca.

Seringkali, sulit untuk menentukan jenis kendala waktu yang dihadapi oleh pembaca ketika mereka ingin meluangkan waktu khusus membaca.

Untuk itu, buku audio, sebagai aktvitas yang lebih pasif, dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk tuntutan mental yang lebih aktif dari buku cetak atau digital. Dengan buku audio, pembaca masih dapat terpapar pada literatur yang bagus, meskipun waktu mereka terbatas.

5. Baca Beberapa Halaman Buku yang Berbeda

Ilustrasi kuliah
Ilustrasi mahasiswa sedang membaca di perpustakaan (dok.unsplash/ Eliott Reyna)

Mengatur perjalanan membaca ke perpustakaan lokal dan memilih buku baru juga dapat menjadi cara untuk menciptakan nuansa baru saatm membaca. Memilih berbagai buku dari rak dan membaca tiga atau empat halaman dari beberapa buku kemungkinan akan memicu minat setidaknya pada salah satu buku.

Akan sangat menyenangkan untuk mendapatkan ide kreatif dengan berspekulasi tentang apa yang terjadi selama bagian lain dari cerita. Melakukan kegiatan ini dengan seorang teman juga dapat menimbulkan kenangan yang menyenangkan.

6. Tanya Rekomendasi Buku

Terkadang, bertanya rekomendasi buku kepada orang lain juga dapat membantu untuk menemukan cerita baru yang menarik. Rekomendasi dari orang terpercaya merupakan cara yang baik untuk kembali membaca dengan buku yang telah diperiksa dan disarankan dengan tetap dapat mempertimbangkan preferensi.

Pergi ke toko buku atau perpustakaan setempat dan meminta beberapa rekomendasi juga akan menjadi cara yang bagus untuk bersemangat tentang sesuatu yang baru.

7. Mengikuti Klub Buku

Kumpulkan Sumber dan Bahan Bacaan
Ilustrasi Belajar Bahasa Asing Credit: pexels.com/pixabay

Mengutip Everyday Reading, mengikuti klub buku dapat menambahkan relasi untuk kegemaran membaca. Akan sangat menyenangkan untuk membicarakan bagian-bagian favorit dari buku, karakter, dan plot yang membekas. Untuk menambah variasi, para anggota dapat bergiliran memilih buku baru atau memilih setiap buku secara bersama-sama.

Tidak hanya itu, kemungkinan setiap anggota mungkin pernah setidaknya sekali mengalami reading slump yang menganggu. Agar tidak merasa sendiri, sesama anggota kemudian dapat berbagi apa yang mereka lakukan untuk menaklukkan reading slump dan kesulitan membaca lainnya.

8. Mencoba Membaca Genre Baru

Reading slump sebagian dapat disebabkan oleh kebosanan dengan genre tertentu. Genre yang biasanya dibaca mungkin dapat membuat pembaca tidak memiliki minat yang sama seperti dulu, untuk sementara.

Untuk itu, mencoba beragam genre yang menarik dapat memikat lagi hati pembaca untuk mengeksplorasi bacaan. Banyak genre yang tersedia tentunya, seperti fantasi, misteri, fiksi ilmiah, biografi, hingga cerita pendek.

Beberapa genre bahkan dapat saling tumpah tindih, seperti misalnya biografi yang menceritakan catatan kronologis dari peristiwa kehidupan penulis dapat memiliki momen-momen horror yang memengaruhi mereka.

9. Hindari Distraksi

Ilustrasi Anak Membaca
Ilustrasi anak membaca. (dok. Pixabay.com/StockSnap)

Mengutip Book Cave, tak jarang alasan reading slump terjadi juga dapat dikarenakan gangguan oleh ponsel yang membuat pembaca terdistraksi. Ketika pembaca membaca satu halaman, dering notifikasi kemudian akan muncul dan membuatnya berfokus pada ponsel pintar, alih-alih dengan bahan bacaan.

Apabila kegiatan membaca yang terdistraksi terus berulang, maka akan lebih sulit bagi pembaca untuk masuk dan melekat dalam alur cerita.

Untuk mengatasinya, cara yang dapat dilakukan adalah menjauhkan distraksi, seperti menaruh ponsel di ruangan lain untuk bisa benar-benar masuk ke dalam buku.

10. Buat Rutinitas Membaca

Terkadang bagian tersulit untuk mengatasi reading slump adalah menyediakan waktu untuk membaca dalam jadwal yang sibuk. Dengan membuat rutinitas baca, seorang pembaca dapat menemukan waktu dalam jadwal untuk mengingatkannya pada rutinitas membaca.

Rutinitas membaca pun dapat beragam bagi setiap orang. Mungkin waktu terbaik dapat berupa di pagi sebelum memulai hari, atau malam sebelum tidur. Kapan pun waktunya, membaca berulang kali pada waktu yang sama setiap hari akan mengajari otak apan waktunya membaca dan membuatnya menantikan kegiatan literasi.

Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19
Infografis 5 Cara Jaga Kesehatan Mata Era Daring Selama Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya