5 Alasan Kuat Argentina Mungkin Jadi Juara Piala Dunia 2022

Liputan6.com, Jakarta - Argentina dipastikan melaju ke babak final Piala Dunia 2022 setelah menang 3-0 atas Kroasia. Pertandingan di Stadion Lusail, Qatar pada Kamis waktu Indonesia (14/12) berlangsung sengit.

Lionel Messi cs pun kini tengah bersiap untuk melawan Prancis pada Senin (18/12) guna merebut trofi dan gelar juara Piala Dunia 2022.

Tak sedikit penggila bola menjagokan Argentina pada perhelatan Piala Dunia Qatar 2022. Salah satu alasannya, Lionel Scaloni memiliki sederet pemain yang dikenal sebagai jagoan lapangan hijau.

Di antaranya Messi, Angel di Maria, Julian Alvarez, Rodrigo De Paul, hingga Guido Rodriguez.

Sebenarnya, banyak alasan kuat yang membuat Argentina mungkin dan sangat layak untuk menjadi juara Piala Dunia 2022. 

Berikut lima alasan Argentina calon kuat juara Piala Dunia Qatar 2022 seperti dikutip dari The Daily Star pada Jumat, 16 Desember 2022.

1. Bangkit dengan Cepat dari Kekalahan

Siapa yang menyangka Argentina bisa kalah dari Arab Saudi di partai pembuka Piala Dunia 2022 Qatar. 

Di 10 menit pertama, memang Argentina berada di atas angin berkat gol yang diciptakan Lionel Messi pada menit ke-10. Namun, penampilan penuh semangat yang diperlihatkan Arab Saudi di babak kedua, membuat hal yang tak pernah terpikirkan sama sekali terjadi. 

Tendangan Saleh Alshehri (48') dan Salem Al-Dawsari (53') adalah sebuah peringatan untuk Argentina agar cepat-cepat bangkit dan berbenah. 

Setelah mengalami awal yang buruk, Lionel Messi dkk bangkit dengan memastikan tidak membuat kesalahan lagi. 

Hasilnya, seperti yang terlihat sekarang, Argentina berhasil mendapatkan tiket ke final Piala Dunia 2022.

Kapan terakhir kali kalian melihat Messi begitu bersemangat dan siap melawan siapa pun untuk timnya?

Piala Dunia kali ini kita melihat sisi lain dari Messi. Terlihat bagaimana Lionel Messi sebagai kapten memimpin timnya dengan sepenuh dan sekuat tenaga yang dimilikinya.

Di Piala Dunia 2022, Lionel Messi memperoleh empat gelar Man of the Match (MOTM). Gelar pertama didapat ketika Messi mempersembahkan satu gol untuk negaranya saat melawan Meksiko.

Saat berhadapan dengan Australia di babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022, Messi menyumbang satu gol yang membuatnya kembali mendapat gelar MOTM ke-2.

Messi kembali unjuk gigi di pertandingan Belanda vs Argentina. Satu gol dan satu asisst berhasil disumbangkannya. Man of the Match yang ke-3 jatuh ke pangkuannya.

MOTM yang terakhir dia dapat saat melawan Kroasia. Messi mencetak gol lewat eksekusi penalti, lalu membuat assist untuk gol kedua Jualian Alvarez.

Tentu saja, Messi sendiri tidak bisa melakukan segalanya untuk Argentina. Messi butuh bantuan dan dia mendapatkannya dalam bentuk Emil Martinez kiper terpercaya Argentina.

Mulai dari memberikan penampilan yang luar biasa dalam pertandingan penting melawan Meksiko dan Australia hingga adu penalti melawan tim Belanda yang intens, Martinez telah memberikan dukungan yang tepat kepada kaptennya.

Ketika Argentina seperti kehilangan momentum setelah kebobolan dua gol di menit-menit akhir, Martinez melangkah maju dalam adu penalti dan menyelamatkan dua penalti pertama Belanda. Tidak ada satu pun penggemar Argentina di tribun yang tidak merinding.

Messi bukan satu-satunya pemain Argentina yang berhasil mencetak gol. Terdapat sejumlah nama yang berhasil menorehkan namanya sebagai pencetak gol.

Julian Alvarez mencetak gol melawan Australia dan memberikan kualitas serangan yang cekatan saat melawan Belanda juga De Paul bertindak sebagai 'pengawal' Messi sehingga dia dapat memainkan permainannya yang luar biasa.

Lautaro Martinez menjaga ketenangannya untuk mencetak gol penalti kemenangan dalam drama adu penalti, karena kali ini para pemain Argentina tampaknya tidak akan menyerahkan apa pun pada takdir.

Dengan ketegangan yang tinggi dalam pertandingan yang intens, tidak heran para pemain berada di ujung tanduk hampir sepanjang waktu. Yang memimpin para pemain kali ini adalah manajer Argentina, Lionel Scaloni yang telah bertindak sebagai sosok yang menenangkan tim ini.

Setiap kali para pemain tampak kehilangan kesabaran atau membiarkan rasa frustrasi menguasai mereka, dia langsung turun tangan dan memastikan bentuk tim tetap kompak dan para pemainnya fokus.