5 PR Besar Linda Yaccarino CEO Baru Twitter, Setelah Gantikan Elon Musk

Liputan6.com, Jakarta Elon Musk resmi menunjuk Linda Yaccarino sebagai CEO baru Twitter. Hal tersebut disampaikan Elon Musk lewat akun Twitter resminya @elonmusk, pada Minggu (13/5) dini hari.

Elon Musk juga mengumumkan bahwa Linda Yaccarino nantinya akan mengawasi operasi bisnis sementara dia berfokus pada teknologi dan desain Twitter sebagai ketua eksekutif dan CTO.

Bersama-sama, Yaccarino dan Musk akan mencoba menghentikan pengurasan pengguna dan pengiklan selama beberapa bulan terakhir dan mulai merumuskan visinya untuk mengubah Twitter menjadi "aplikasi segalanya", dengan alat pembayaran digital dan fitur lain yang belum diartikulasikan dengan jelas oleh Musk.

Semua itu akan membuat daftar tugas Yaccarino lebih luas daripada yang pernah dia lakukan sewaktu bekerja di TV, dan dia harus melakukannya di perusahaan yang masih belum pulih dari perombakan Musk yang terkadang kacau dan memberhentikan sebagian besar karyawannya.

Berikut ini 5 PR besar yang menunggu Linda Yaccarino seperti dihimpun dari Wired.

1. Menenangkan Pertengkaran Bisnis

Sejak akuisisi Twitter oleh Elon Musk pada bulan Oktober, serangkaian vendor telah menggugat perusahaan tersebut karena gagal membayar perangkat lunak, ruang kantor, dan layanan lainnya. Gerombolan staf yang diberhentikan dan dipecat berada dalam arbitrase atas penanganan keberangkatan mereka yang tergesa-gesa. Bahkan petugas kebersihan Twitter mogok karena tidak memperbarui layanan mereka.

Menempatkan pemilik dan vendor perangkat lunak bisa menjadi petualangan baru bagi Yaccarino, yang lebih akrab dengan kesepakatan media. Tapi tentunya itu baru permulaan.

Ketangkasan Yaccarino dalam membuat pengiklan membuka tertarik padanya membuatnya mendapatkan peran besar di NBC. Dia membujuk mereka untuk terus berbelanja di TV bahkan ketika konsumen menghabiskan lebih banyak waktu untuk layanan online, dan untuk mencoba opsi streaming baru, seperti Peacock NBC.

Tantangan di Twitter berbeda. Sebagian besar pengiklan ingin menghindari asosiasi dengan konten yang dipertanyakan, tetapi Musk telah menerima kontroversi, memotong tim yang memoderasi konten dan memantau potensi bias rasial dan politik dalam sistem rekomendasi Twitter.

Elon Musk juga melonggarkan aturan untuk memerangi ujaran kebencian terhadap pengguna transgender, menyensor jurnalis dan kritikus, dan menyambut kembali pengguna yang dilarang oleh pendahulunya karena melanggar aturan konten Twitter, termasuk mantan presiden AS Donald Trump.

Banyak pengiklan berhenti beriklan di Twitter karena khawatir bahwa Musk meningkatkan kemungkinan pesan merek mereka muncul di samping konten yang dianggap ofensif. Tugas Yaccarino lah menarik para pengiklan kembali sambil menjelaskan bahwa ketakutan mereka tidak beralasan.

Dengan pendapatan iklan yang merosot, Elon Musk telah mengejar jalan lain untuk meningkatkan penjualan. Dia telah mendorong Twitter Blue, tingkat berbayar yang menyediakan fitur seperti kemampuan untuk mengirim tweet yang lebih panjang, keamanan yang lebih baik, dan tanda centang biru sebagai lencana verifikasi identitas yang diakui.

Musk juga menaikkan biaya untuk akses ke API Twitter, teknologi yang memungkinkan perangkat lunak termasuk bot untuk secara otomatis men-tweet atau menarik data dari layanan. Musk juga mengatakan dia akan membersihkan akun yang tidak aktif, berpotensi memungkinkan pengambilalihan nama pengguna selebritas yang telah meninggal.

Bekerja dengan selebritas atau pengguna terkenal lainnya bukanlah keahlian Yaccarino. Mungkin kartu terbesar yang bisa dia mainkan adalah menunjukkan bahwa Twitter benar-benar berkembang dengan beberapa alternatif. Orang dan organisasi menginginkan saluran untuk berkomunikasi dengan penggemar dan pelanggan mereka, dan Twitter tetap menjadi satu dari sedikit tempat yang dapat menyediakannya.

Musk telah memangkas biaya di setiap kesempatan sejak membeli Twitter, dengan mengatakan PHK dan tindakan lain diperlukan untuk menjaga agar perusahaan tidak bangkrut. NBC juga memangkas biaya selama resesi ekonomi, memaksa para pemimpin departemen seperti Yaccarino untuk mencari tahu biaya mana yang harus dikurangi.

Mencari tahu bagaimana taktik yang cocok dengan penghematan tidak jelas Elon Musk adalah sesuatu yang dihadapi Linda. Yaccarino harus bekerja sama dengan Musk untuk membuat Twitter lebih bersahabat dengan pengiklan tanpa meningkatkan biaya tenaga kerja dan teknologi.

Sebagaimana diketahui, Elon Musk adalah pribadi yang memiliki kesabaran yang tipis. Dia mengandalkan gaya letnan garis keras untuk menyelesaikan sesuatu sementara dia fokus ke tempat lain. Tetapi gayanya yang menuntut dan kebiasaannya terjun payung masuk dan keluar dari usahanya telah membuatnya berputar-putar melalui penasihat, teman, dan pacar dalam sekejap.

Yaccarino telah bekerja di bawah baron media yang menuntut seperti Ted Turner, dan dia dan Musk mungkin memiliki hubungan bisnis yang baik untuk saat ini. Tapi berapa lama itu akan bertahan adalah tebakan siapa pun.

Kebiasaan Musk dalam menjalankan bisnis atau mengumumkan perubahan hati melalui tweet dapat membuat bawahan dan sekutu lengah. Apakah Yaccarino, yang menghabiskan karirnya di televisi, dapat berkolaborasi secara produktif dengan Musk dalam bahasa perangkat lunak internet tidak begitu jelas.