5 Alasan Psikologis Mengapa Anda Harus Menjaga Privasi Hidup

Kini banyak individu membagikan keseharian mereka setiap saat dan merahasiakan kehidupan telah menjadi konsep yang langka.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 23 Jul 2023, 19:04 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2023, 19:04 WIB
5 Alasan Psikologis Mengapa Anda Harus Menjaga Privasi Hidup
5 Alasan Psikologis Mengapa Anda Harus Menjaga Privasi Hidup - Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum media sosial hadir, orang-orang menjaga privasi mereka dan saling menghormati ruang satu sama lain sampai titik tertentu. 

Tapi kini, banyak individu membagikan keseharian mereka setiap saat dan merahasiakan kehidupan telah menjadi konsep yang langka.

Jika Anda berbicara dengan konselor dan pakar, semua akan menyarankan agar Anda menjaga beberapa aspek kehidupanmu.

Faktanya, ini beberapa alasan psikologis mengapa Anda harus menjaga privasimu, seperti melansir dari Times of India, Sabtu (22/7/2023).

 

1. Kesejahteraan emosional

Membagikan detail intim kehidupanmu dengan orang lain mengundang penilaian, kritik dan saran yang tidak perlu.

Dengan merahasiakan aspek-aspek tertentu dari kehidupanmu, Anda bisa melindungi kesejahteraan emosionalmu.

Mempertahankan batasan berarti Anda bisa mengelilingi dirimu dengan sistem pendukung yang menghormati dan menghargai privasimu, memberikan ruang aman untuk pertumbuhan pribadi dan ekspresi diri.

2. Berkurangnya perbandingan sosial

Ketika Anda merahasiakan hidupmu, Anda meminimalkan kecenderungan untuk membandingkan dirimu dengan orang lain. 

Di dunia sekarang ini, sangat mudah untuk terjebak dalam gulungan sorotan yang ditampilkan di media sosial, yang menyebabkan perasaan tidak mampu atau keraguan diri.

Dengan menjaga privasi, Anda bisa fokus pada tujuan, aspirasi dan kemajuan Anda sendiri tanpa terganggu atau berkecil hati dengan terus membandingkan orang lain.

 

3. Otonomi

Tips dan Tutorial Pemanfaatan Social Media Ads untuk Meningkatkan Traffic Akun
Ilustrasi media sosial. (Pexels/Lisa Fotios)

 

Privasi memungkinkan Anda untuk mempertahankan kendali atas informasi dan keputusan pribadimu. Anda bisa memilih bagaimana dan kapan berbagi informasi tentang dirimu.

Otonomi ini membantu melindungi identitas pribadimu dari pengaruh eksternal dan yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang tidak berhak ikut campur. Anda menjalani hidup dengan caramu sendiri, terpisah dari ekspetasi atau penilaian orang lain.

4. Kepercayaan dan keintiman

Menjaga beberapa aspek kehidupan pribadimu sebenarnya bisa memperkuat ikatan kepercayaan dan keintiman dalam hubunganmu.

Berbagi segalanya terkadang bisa menyebabkan eksposur berlebihan, mengurangi rasa misteri dan intrik yang membuat hubungan tetap menarik. 

Dengan menjaga beberapa privasi, Anda menciptakan ruang di mana Anda bisa berbagi informasi secara selektif, memupuk rasa kepercayaan dan hubungan yang lebih mendalam dengan orang-orang terdekatmu.

 

5. Refleksi diri dan pengembangan diri

media sosial
Ilustrasi bermain media sosial/copyright unsplash.com/Jason Goodman

Privasi memungkinkan Anda melakukan refleksi diri dan intropeksi, serta memungkinkanmu menjelajahi pikiran, nilai dan emosimu dengan cara yang lebih bermakna.

Tanpa tekanan pengawasan eksternal terus-menerus, Anda bisa mempelajari dunia batinmu, mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang dirimu dan tujuan hidupmu.

Proses penemuan diri dan pertumbuhan pribadi ini bisa dirugikan ketika setiap aspek kehidupanmu terbuka untuk pengawasan publik.

Infografis Fakta Fenomena Ngemis Online di Media Sosial
Infografis Fakta Fenomena Ngemis Online di Media Sosial. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya