Liputan6.com, Bali International Pharmaceutical Students Federation (IPSF) merupakan organisasi advokasi internasional terkemuka yang didirikan sejak tahun 1949 oleh delapan asosiasi mahasiswa farmasi di London, Inggris. Hingga saat ini, IPSF mewakili lebih dari 500.000 orang mahasiswa farmasi dan ilmu farmasi di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Salah satu tugas organisasi ini adalah menyelenggarakan kongres tahunan mahasiswa farmasi internasional atau IPSF World Congress.
Tahun 2023 ini, Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) Ars Praeparandi ITB berhasil membawa Bali menjadi tuan rumah 68th IPSF World Congress yang berlangsung 1-14 Agustus 2023 bertempat di International Conference Center Bali (ICCB), Kuta-Badung. Dalam pelaksanaan World Congress 2023 ini, HMF 'AP' ITB juga bekerja sama dengan HIMAFARMA Udayana.
Shafanisa Fadhila selaku Vice Chairperson 68th IPSF World Congress mengatakan bahwa kongres ini merupakan acara rutin tahunan yang dihadiri delegasi IPSF dari berbagai negara. Penyelenggaraan 68th IPSF World Congress diketuai oleh Immanuel Giustino.
Advertisement
Perempuan yang akrab disapa Dhila ini menjelaskan kalau IPSF terbagi menjadi lima kelompok eksistensi regional, yaitu African Regional Office (AfRO), Asia Pacific Regional Office (APRO), Eastern Mediterranean Regional Office (EMRO), European Regional Office (EuRO), dan Pan American Regional Office (PARO).
Dari lima kelompok tersebut, ada sekitar 160 peserta yang merupakan delegasi dari 30 negara di dunia yang hadir dalam 68th IPSF World Congress, seperti Indonesia, Austria, Croatia, Egypt, Germany, Japan, Morocco, Nigeria, Portugal, Romania, Slovakia, PSA Taiwan, Tunisia, Inggris, Algeria, Canada, Czech Republic, France, Ghana, Iran, Malaysia, Netherlands, Philippines, Korea Selatan, Singapore, Slovenia, Thailand, Turkey, USA, serta Irlandia.
"Delegasi dari setiap kampus pun berbeda-beda. Ada yang hanya satu atau dua ada juga yang mencapai 20 orang. Dari Indonesia secara nasional ada ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia), lalu HMF 'AP' ITB, BEM FF UI, BEM KMFA UGM, BEMF USD, dan BEM FF UNAIR," ujar Dhila saat berbincang dengan tim Liputan6.com pada Selasa (8/8).
Paket Lengkap di 68th IPSF World Congress
Tujuan dan sasaran IPSF bukan sekadar mempromosikan pertukaran ide dan gagasan di bidang kesehatan masyarakat antar mahasiswa farmasi internasional saja. Lebih dari itu, IPSF juga mendorong pembentukan dan pengembangan organisasi dan pendidikan farmasi, dengan menjawab isu-isu dalam pendidikan farmasi dan pengembangan tenaga kerja.
Tahun ini, 68th IPSF World Congress mengangkat tema Envision the Evolution of Life’s Quality as Forthcoming Pharmacists. Dhila mengatakan lewat tema tersebut, diharapkan para peserta yang hadir dalam kongres ini dapat memanfaatkan teknologi masa kini dan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
"Maka dari itu, di 68th IPSF World Congress ini ada beberapa acara yang dilakukan para peserta, seperti simposium ilmiah, workshop, training programs, dan kompetisi," ujar Dhila.
Dalam workshop Problem Solving and Thinking Tools misalnya mengundang speakers Director of Professional Development Department, Salma Yasyifa yang juga internship di Paragon Technology And Innovation, dan penerima Wardah Scholarship Program. Dalam 68th IPSF World Congress ini, Paragon Corp menjadi sponsor utama.
Selain itu ada juga Aromatherapy for Daily Stress Management Workshop, Improving Health in Pharmaceutical Care & Well-being for Gen Z Symposium, dan kompetisi Clinical Skill Event (CSE) berskala internasional. Nah, selain memperdalam ilmu farmasi dan sejumlah kompetisi atau lomba yang mengasah kemampuan farmasis, 68th IPSF World Congress juga memperkenalkan budaya Indonesia.
"Kami ada beberapa social event seperti Indonesian Night, International Night, Talent Show, dan Gala Night. Di Indonesian Night misalnya, kami memperkenalkan budaya Indonesia, mulai dari makanan sampai tari-tarian," ujar Dhila.
Advertisement
Dihadiri Gubernur Bali
Dalam kongres internasional ini, Gubernur Bali Wayan Koster turut hadir. Kehadiran Wayan bukan hanya mendukung pendidikan farmasi yang terorganisir dalam skala regional dan internasional saja.
Wayan juga memperkenalkan Usada Bali sebagai kekuatan sistem pengobatan tradisional Bali yang bersumber dari alam. Wayan memperkenalkan Usada Bali kepada dunia internasional sebagai salah satu pilihan pengobatan yang sehat, natural, dan berkelanjutan.
"Saya kira ke depan dunia akan melakukan transformasi dari pengobatan konvensional mendekat ke pengobatan yang bersumber ke alam, yang sehat, natural, dan berkelanjutan. ini adalah pola baru dalam kehidupan masyarakat dunia. Saya hadir secara khusus karena saya senang karena yang hadir adalah para mahasiswa. Bali dipilih sebagai acara yang sangat penting karena itu saya dengan bangga dan merasa terhormat atas kehadiran para peserta," kata Wayan dalam sambutannya pada Minggu (6/8).
Digelar di International Conference Center Bali
International Conference Center Bali (ICCB) merupakan pusat konferensi modern yang menjadi tempat sempurna untuk mengadakan sejumlah acara, salah satunya adalah 68th IPSF World Congress. Dhila mengatakan, ICCB dipilih sebagai tempat diselenggarakannya 68th IPSF World Congress karena lokasi yang strategis.
"ICCB dekat dengan dua hotel, sehingga kami nggak kesulitan untuk mencari akomodasi bagi panitia dan peserta. Kami nggak perlu menyediakan transportasi tambahan karena jarak dari hotel ke ICCB dapat ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari lima menit. Lokasinya juga dengan bandara dan Pantai Kuta," ujar Dhila.
Selain itu, kapasitas ruangan untuk Main Hall yang besar dan cukup untuk menampung para peserta dan panitia. ICCB yang terletak di jantung Kuta ini, juga memiliki tiga ruangan lain yang dapat digunakan selama 68th IPSF World Congress berlangsung, seperti Seed Room, Garden Room, dan Green Room.
"Fasilitasnya bagus dan bersih, lalu untuk para staf di ICCB sangat ramah, helpful. Jika kami ada permintaan mendadak, mereka sangat adaptif dan fleksibel. Jadi kami sangat-sangat terbantu," katanya.
(*)
Advertisement