Liputan6.com, Jakarta - Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata penipu? Mungkin yang akan tergambar dalam pikiranmu adalah orang yang berbohong, memutarbalikkan fakta, mengarang cerita, menyembunyikan kebenaran, atau menyesatkan seseorang dengan cara tertentu. Hal ini tentu berbahaya bila terjadi dalam hubungan karena melanggar kepercayaan.
Misalnya, kamu mungkin memberi tahu pasanganmu bahwa leluconnya sangat lucu atau potongan rambut barunya tidak terlalu jelek, padahal yang itu semua adalah kebohongan kecil yang kamu lakukan agar pasanganmu tidak sakit hati.
Kebohongan kecil ini biasanya tidak berbahaya, tetapi pola kebohongan yang tidak kentara ini bisa menjadi jalan yang berbahaya bagi hubunganmu.
Advertisement
Ketika kebohongan kecil ini melampaui batas dalam melindungi perasaan pasanganmu, kebohongan tersebut bisa dikatakan penipuan. Hal ini juga dapat melibatkan pelanggaran yang lebih serius dalam hubunganmu.
Jika menurutmu pasanganmu bertingkah tidak jelas, ada baiknya kamu mengomunikasikan kekhawatiranmu dengan pasanganmu.Â
Apakah Mengabaikan Informasi termasuk Bentuk Penipuan?
Dilansir dari Verywell Mind, Rabu (29/11/23), mengabaikan informasi jelas merupakan bentuk dari penipuan. Misalnya, kamu mungkin pernah lalai memberi tahu pasanganmu informasi penting tentang dirimu, seperti fakta bahwa kamu pernah memiliki hubungan sebelumnya.
Kamu mungkin khawatir tentang dampaknya terhadap pandangan mereka padamu. Namun, ketika mereka mengetahuinya, mereka mungkin akan kesal dan sakit hati karena tidak dipercaya dengan informasi tersebut.
Contoh lainnya adalah mungkin kamu sedang mengalami kesulitan finansial dan menghindari untuk memberi tahu pasanganmu terkait hal itu karena kamu tidak ingin membuat mereka stres. Namun, transparansi keuangan penting dalam suatu hubungan sehingga pasanganmu dapat saling mendukung dan mencari solusi bersama.
Mengapa Orang Menipu Pasangannya?
Mungkin kamu tidak bermaksud untuk menipu pasanganmu, tetapi akhirnya kamu menipu pasanganmu ketika kamu menjalani hubungan yang sedang kacau balau. Meskipun setiap situasi itu unik, terdapat beberapa alasan umum terjadinya penipuan dalam hubungan, seperti:
- Menghindari konflik: Kamu mungkin akan berbohong kecil atau menipu pasanganmu agar tidak terlibat dalam pertengkaran.
- Menjaga citra diri: Pastinya kamu ingin terlihat baik di mata pasanganmu. Kamu mungkin sedikit menyombongkan diri dan membesar-besarkan kesuksesanmu atau meremehkan kekuranganmu untuk menjaga citra dirimu di depan pasanganmu.
- Mencari persetujuan: Kamu mungkin mengungkapkan kebenaran untuk mendapatkan persetujuan pasanganmu. Misalnya, kamu mungkin berkata, "Aku juga suka mendaki ketika liburan!" meskipun kamu tidak terlalu menikmatinya.
- Menyembunyikan rasa tidak ama: Kamu pasti pernah merasa tidak aman dan takut kehilangan pasangan bila kamu mengungkapkan rahasiamu sehingga kamu mungkin memilih untuk menipu mereka.
- Melindungi pasanganmu. Kamu mungkin mencoba melindungi pasanganmu dari hal-hal negatif atau tidak menyenangkan dan malah memilih untuk menipu pasanganmu. Misalnya, ketika kamu berkata, "Ibuku sangat sayang kamu, menurutnya kamu hebat."
- Takut akan konsekuensinya. Kamu mungkin berusaha menyembunyikan kebiasaan burukmu karena takut dihakimi atau harus menghadapi konsekuensi.
Bagaimana Penipuan dapat Membahayakan Hubungan?
Menurut Sabrina Romanoff, seorang psikolog klinis dan pakar hubungan, penipuan dapat merugikan suatu hubungan karena mengikis kepercayaan kedua belah pihak.
"Orang yang ditipu mungkin kesulitan untuk mempercayai pasangan sepenuhnya dan percaya bahwa perkataan, tindakan, dan perilakunya adalah yang sebenarnya," kata Romanoff.
Kejujuran dan kepercayaan adalah pilar utama dari sebuah hubungan. Hubungan tersebut tidak akan bertahan lama bila kamu tidak bisa memercayai pasanganmu dan menunjukkan kelemahanmu kepada mereka.Â
Advertisement
Apa Saja Tanda-tanda Penipuan dalam Hubungan?
Terdapat beberapa tanda kalau pasanganmu mungkin menipumu, di antaranya:
1. Perubahan PerilakuÂ
Bila pasanganmu tiba-tiba melakukan sesuatu yang berbeda dan tidak dapat dijelaskan, kemungkinan ada suatu hal yang ia sembunyikan darimu. Misalnya, ia pulang larut malam tanpa mengabarimu bahwa ia lembur.
2. Cerita yang Tidak Konsisten
Hal ini terjadi ketika kisah pasanganmu sepertinya tidak sesuai dengan apa yang ia ceritakan sebelumnya. Beberapa detailnya telah berubah dan segala sesuatunya tampak tidak sesuai.
3. Bahasa Tubuh yang Mengelak
Bahasa tubuh pasanganmu terkesan samar. Mereka tidak mau menatap matamu, selalu memalingkan badan darimu, gelisah terus-menerus, atau sering menyentuh wajahnya ketika berbicara.
4. Pola Komunikasi yang Berubah
Hal ini bisa berarti pasanganmu menghindari topik tertentu, menjadi tidak jelas, menjaga jarak, dan meremehkan suatu hal ketika kamu membicarakannya.
5. Ada Privasi yang Dijaga
Mungkin pasanganmu tiba-tiba menjadi sangat protektif terhadap ponsel atau laptopnya, tidak membiarkannya hilang dari pandangan mereka bahkan untuk sekecap saja. Mereka mungkin mengubah beberapa kata sandinya tanpa memberi tahumu.